Reporter: Feri Kristianto |
JAKARTA. Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) berencana membuka 40 kantor pemasaran baru pada tahun ini. Tambahan jaringan ini untuk mencapai target premi sekitar Rp 1,3 triliun, tumbuh 60% dibandingkan tahun lalu.
Zaafriel R Amir, Direktur Utama ASEI, mengatakan pelaksanaan pembukaan 40 kantor diserahkan ke kantor cabang. Setiap cabang wajib membuka minimal dua unit pemasaran. Nah, sekarang ini ASEI mempunyai 20 cabang di seluruh Indonesia. "Seluruh cabang harus buka," kata Zaafriel usai penandatanganan kerja sama dengan Bank Papua, Jumat (15/2).
Menurut Zaafriel biaya pengadaan kantor terbilang murah. Maklum, ASEI tidak perlu merekrut tenaga baru. Cukup mengangkat pialang alias broker serta agen lepas yang selama ini sudah bekerja sama dengan ASEI. Dengan merekrut tenaga pengalaman, proses meningkatkan premi jadi lebih mudah. "Ini strategi corporate kami, investasinya minimal," tegasnya.
Nantinya, kantor baru ini menjadi perpanjangan tangan perluasan kerja sama ASEI dengan bank pembangunan daerah (BPD). Saat ini, perseroan sudah menjalin kerjasama dengan 30 BPD.
Bank daerah digaet karena prospek asuransi di daerah sangat tinggi. Khususnya produk asuransi umum, asuransi kredit hingga surety ship. Proyek pembangunan meningkatkan peluang bagi asuransi.
Salah satu daerah yang dibidik adalah Papua. Apalagi ASEI baru saja memperpanjang perluasan kerja sama dengan Bank Papua. Lewat bank ini, ASEI menjamin penyaluran kredit bank sebesar Rp 3 triliun.
Menurut Johan Kafiar, Plt Direktur Utama Bank Papua, penyaluran kredit di daerahnya sangat kencang. Terutama untuk kredit investasi, kontruksi serta modal kerja UMKM. Dengan asuransi kredit, pihaknya sangat terbantu dalam meminimalkan risiko.
"Tahun lalu penyaluran kredit kami mencapai Rp 8,1 triliun, padahal targetnya hanya Rp 5,9 triliun. Salah satu pemicunya asuransi kredit ini," ungkap Johan.
ASEI tahun ini perlu meningkatkan perolehan premi, karena pencapaian tahun lalu tidak sesuai harapan. Dari target Rp 1 triliun, perolehan premi di kisaran Rp 800 miliar. Tahun ini, target premi ASEI sebesar Rp 1,3 triliun dan laba Rp 103 miliar.
Kontribusi diharapkan dari asuransi ekspor Rp 90 miliar, asuransi kredit Rp 150 miliar, surety ship Rp 100 miliar, asuransi umum Rp 1 triliun. Target pertumbuhan ASEI ini di atas rata-rata industri asuransi umum kisaran 20%-30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News