Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Industri perbankan nasional mencatatkan kinerja positif awal tahun 2017. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan pada total aset 10 bank besar pada Februari 2017 yang mencapai Rp 4.181 triliun atai naik 12,21% secara tahunan atau year on year (yoy).
Berdasarkan rekapitulasi KONTAN terhadap keuangan bulanan 10 bank besar, tercatat penyumbang pertumbuhan aset tertinggi masih dipegang oleh bank BUKU IV. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya yang mencatatkan aset per Februari sebesar Rp 944,87 triliun atau tumbuh 13,04% secara yoy.
Salah satu pendorong kenaikan aset bank nomor wahid ini lewat pertumbuhan kredit yang tumbuh signifikan sebesar 16,64% menjadi Rp 639,93 triliun per akhir Februari 2017.
Nomor dua disusul oleh PT Bank Mandiri Tbk yang mencatatkan kenaikan aset 14,53% secara yoy per akhir Februari 2017 menjadi Rp 894,36 triliun. Ketiga adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang memperkuat total aset mencapai Rp 672,31 triliun pada Februari silam.
Total aset bank berkode emiten saham BBCA ini meningkat double digit sebesar 13,56%. Peningkatan aset bank swasta terbesar ini didorong juga oleh kenaikan dari penyaluran kredit yang tumbuh 6,9% pada Februari 2017 menjadi Rp 403,45 triliun.
Disusul oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang mencatat perolehan total aset akhir Februari 2017 sebesar Rp 563,37 triliun atau meningkat 18,47% dibandingkan perolehan bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 475,54 triliun.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank CIMB Niaga Tbk Wan Razly menyebut pada semester I 2017 pertumbuhan aset perseroan akan berada di bawah industri yakni hanya tumbuh single digit. "Mungkin semester I 2017 aset itu di kisaran 9%-10% (industri), kami mungkin agak konservatif kemungkinan tumbuh di bawah market," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/4).
Wajar, berdasarkan laporan keuangan bulan Februari 2017 aset CIMB Niaga hanya tumbuh sebesar 4,66% secara yoy dari Rp 225,06 triliun per akhir Februari 2016 menjadi Rp 235,56. "Hampir semua pertumbuhan di triwulan I lebih melambat, kami harapanya memasuki Semester II membaik," tambahnya.
Selain aset, dari sisi penyaluran kredit CIMB Niaga juga tercatat stagnan yakni hanya tumbuh 1,02% menjadi Rp 158,11 triliun per akhir Februari 2017.
Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) justru mencatat pertumbuhan aset cukup tinggi sebesar 20% sepanjang kuartal I-2017. Atas hal itu, bank yang fokus di kredit perumahan ini optimistis pada Semester I tahun ini mampu menyalip pencapaian pertumbuhan aset di Semester I tahun lalu sebesar 21%.
Sebagai gambaran saja, merujuk pada laporan keuangan bulan Februari 2017 total aset BTN telah menembus Rp 213,05 triliun atau tumbuh 21,68% secara yoy. Pertumbuhan aset ini diikuti oleh peningkatan kualitas kredit yang naik 17,86% atau sebesar Rp 151,68 triliun.
Tidak mau kalah, PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) optimis tahun ini pihaknya menarget pertumbuhan aset mencapai 15%. Wakil Presiden Direktur Bank Panin, Hendrawan Danusaputra menyebut sampai dengan Semester I 2017 pihaknya yakin aset dapat tumbuh di double digit.
"Tahun lalu, aset kami tumbuh 8%, Semester I 2017 kami target double digit dan akhir tahun 15%," jelasnya. Adapun hingga akhir Februari 2017, Bank Panin mencatat total aset sebesar Rp 187,26 triliun atau meningkat 13,86% secara tahunan.
Sebagai informasi saja, berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per awal tahun 2017 total aset perbankan tembus double digit mencapai 10,02% secara yoy menjadi sebesar Rp 6.707,25 triliun.
Merujuk pada Rencana Bisnis Bank (RBB) 2017 yang dihimpun oleh OJK, pada tahun ini industri perbankan memasang target pertumbuhan sebesar 11,28%. Target tersebut lebih tinggi dibanding realisasi pada akhir tahun 2016 lalu yang hanya tumbuh 9,73%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News