Sumber: Antara | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Sampai akhir tahun 2014 lalu, aset Bank Victoria mencapai Rp 21,3 triliun. Jumlah itu naik naik 11,5% dari Rp 19,2 triliun pada tahun 2013. Director Treasury and Financial Institution and Capital Market Bank Victoria Gregorius Andrew Andryanto Haswin mengatakan, peningkatan aset dikontribusikan oleh total kredit Bank Victoria yang mencapai Rp 12,4 triliun dan total dana pihak ketiga sebesar Rp 16,2 triliun.
"Laba bersih berjalan sebesar Rp 105,7 miliar," kata Gregorius saat Public Expose mengenai kinerja keuangan bank Victoria di Graha BIP, Jakarta Jumat (26/6).
Menurutnya kondisi yang dinamis dan penuh tantangan bagi bisnis perbankan di Indonesia memberikan dampak kurang baik terhadap kinerja Bank Victoria di tahun 2014. Telah terjadi penurunan net margin (margin laba) menjadi 1,9% di tahun 2014 dibandingkan 2,3% di tahun 2013.
Namun ada peningkatan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) dari 17,9% pada 2013 menjadi 18,4% pada 2014 untuk mendukung strategi bisnis dan rencana pengembangan kegiatan usaha ke depan.
Bank Victoria juga mendapatkan sejumlah penghargaan yang salah satunya dari Anugerah Perbankan Indonesia Tahun 2014 sebagai Peringkat 5 Buku II perusahaan Tbk dengan modal inti Rp1-5 triliun.
Berdasaran hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2014 yang diadakan oada Jumat (26/6), Bank Victoria tidak membagikan dividen pada 2014.
Sebesar Rp 25 miliar untuk pembentukan dana cadangan sesuai ketentuan pasal 70 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan. "Sisanya Rp 80,7 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan," tuturnya.
Selain itu, RUPST juga menyetujui susunan pengurus perseroan, yakni Komisaris Utama Perseroan Oliver Simorangkir, Direktur Utama Perseroan Daniel Budirahayu dan Direktur Perseroan Muhammad Rakhmadhani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News