Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. Aset sejumlah perusahaan pengelola dana pensiun tumbuh positif. Misalnya, aset DPLK BRI yang diproyeksi mencapai Rp 1,4 triliun di akhir 2010. Artinya terdapat pertumbuhan sebesar 27,2% dari aset tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1,17 triliun.
Rupanya, perekonomian yang membaik sepanjang tahun 2010 berhasil menyumbang pertumbuhan bagi industri dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).
Kepala Bagian DPLK BRI Wahyuni Marhaenis menuturkan, pertumbuhan aset ditopang dari imbal hasil (yield) investasi, yakni 9,54% dari instrumen deposito, 11,67% dari obligasi, dan 57,05% dari saham.
“Iklim investasi yang kondusif inilah yang mendongkrak pertumbuhan aset DPLK BRI,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (14/1). Tetapi, Wahyuni mengingatkan, bukan berarti hasil investasi yang dikantongi DPLK BRI menjadi berlimpah ruah. Alasannya, 50% dari total dana kelolaan ditempatkan di keranjang deposito, 49% di obligasi, dan hanya sekitar 1% yang dikombinasikan lewat instrumen reksadana dan saham.
Kondisi yang sama dialami oleh DPLK BNI. Institusi milik PT BNI Tbk tersebut berhasil membukukan aset sepanjang 2010 sebesar Rp 4,97 triliun atau naik 16,3% dibandingkan pencapaian aset 2009 lalu, yakni Rp 4,27 triliun.
Kepala DPLK BNI Bambang Endratno mengatakan pertumbuhan tersebut didukung oleh faktor penambahan peserta baru yang tercatat sebanyak 68.000 orang di sepanjang 2010. Dengan demikian, total peserta DPLK BNI saat ini mencapai 508.000 orang. “Jumlah itu terdiri dari kepesertaan korporat maupun perorangan,” imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News