kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Asuransi Digital Diproyeksi Masih Tumbuh Positif di Paruh Kedua 2025


Jumat, 25 Juli 2025 / 19:54 WIB
Asuransi Digital Diproyeksi Masih Tumbuh Positif di Paruh Kedua 2025
ILUSTRASI. Petugas keamanan merapikan berbagai logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Senin (2/12/2024). Industri asuransi digital diperkirakan masih akan mencatatkan pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2025.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi digital diperkirakan masih akan mencatatkan pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2025. Penguatan ekosistem digital serta inovasi produk menjadi pendorong utama yang menopang kinerja sektor ini di tengah tantangan pasar. 

Salah satu pemain, PT Asuransi Simas Insurtech membukukan premi sebesar Rp 3,5 triliun sepanjang semester I 2025, tumbuh 72% secara tahunan (YoY). Kontribusi terbesar pendapatan ini berasal dari lini asuransi kredit.

“Pertumbuhannya masih sangat baik. Utamanya pada produk-produk embedded dan ekosistem digital. Faktor pendorong utama ada pada transformasi digital yang terus berlangsung serta meningkatnya transaksi digital dan e-commerce,” ujar pengamat asuransi, Irvan Rahardjo kepada Kontan, Jumat (25/7). 

Baca Juga: Asuransi Simas Insurtech Catat Premi Kendaraan Rp 5,2 Miliar per Juni 2025

Meski demikian, Irvan menilai tantangan utama dalam memperluas penetrasi asuransi digital justru terletak pada sisi konsumen. “Tantangan utama adalah masih rendahnya insurance minded dan literasi produk asuransi di masyarakat,” ujarnya. 

Sementara itu, isu regulasi data dan keamanan siber yang kerap menjadi sorotan dinilai bukanlah hambatan utama. Menurut Irvan, hal ini justru memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk keuangan digital.

“Persaingan pasar saat ini juga lebih ketat karena didominasi pemegang ekosistem seperti bank, platform e-commerce, dan asuransi digital yang saling berintegrasi,” lanjutnya. 

Irvan optimistis ruang pertumbuhan masih terbuka lebar di sisa 2025. Meskipun Ia mengatakan tidak semua produk dapat sepenuhnya didigitalisasi, adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dinilai mampu mendorong transformasi.

Baca Juga: Premi Asuransi Kredit Simas Insurtech Tembus Rp 1,5 Triliun hingga Mei 2025

“AI akan mendorong inovasi produk-produk asuransi lama yang dapat ditransformasi menjadi produk digital yang memiliki ciri proses yang seamless dan tanpa tatap muka,” pungkas Irvan.

Selanjutnya: Festival Kemudahan & Pelindungan Usaha Mikro Dorong UMKM Naik Kelas di Tapanuli Utara

Menarik Dibaca: Bank Sampah Sekolah dan Aksi Bersih Sungai Jadi Langkah Wings Peduli Tekan Polusi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×