Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Enam bulan pertama tahun ini, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia merugi. Perusahaan mencatat kerugian sebesar Rp 29,68 miliar. Disatu sisi, meski merugi premi yang dihimpun perusahaan tercatat masih mengalami pertumbuhan hingga 20%.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Generali Indonesia mencatat kerugian hingga Rp 29,68 mliar pada semester 1 2015. Meskipun merugi namun kondisi ini lebih baik dibandingkan semester 1 2014 sebesar Rp 68,86 miliar.
Rugi perusahaan terjadi disebabkan karena hasil pendapatan dari hasil investasi perusahaan merugi. Tercatat pada semester 1 2015 kerugian akibat hasil investasi sebesar Rp 119,29 miliar padahal periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 78,33 miliar.
Disisi lain, klaim dan manfaat yang dibayar perusahaan juga mengalami kenaikan 40% dari Rp 282,8 miliar pada semester 1 2014 menjadi Rp 396,78 miliar pada semester 1 2015.
Meski begitu, pendapatan premi mengalami kenaikan sebesar 20%. Tercatat premi sepanjang semester 1 2015 sebesar Rp 934,4 miliar naik dari Rp 778,58 miliar pada semester 1 2014.
Sebelumnya, Edy Tuhirman, Presiden Direktur Asuransi Jiwa Generali mengakui, lesunya ekonomi berimbas pada bisnis asuransi. Namun, perusahaan tetap optimis dan ekspansi dengan meluncurkan produk baru dan menambah agen untuk menopang kinerja bisnis perusahaan semester dua.
"Apalagi saat ini sudah ada kesadaran masyarakat akan hadirnya BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga membantu untuk para pekerja memiliki produk asuransi atau memiliki tabungan pensiun. Maka, kami masih ke bisnis Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk menjaring anak muda," papar Edy belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News