Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
“Jadi ini sudah waktunya kita berbenah diri, semoga juga klien mengerti bahwa balance sheet (neraca keuangan) yang sehat adalah menjaga keamanan aset mereka yang diasuransikan,” terangnya.
Sementara itu, hingga September 2023 AHAP tercatat masih mencetak rugi sebesar Rp 14,31 miliar, rugi ini meningkat dari Desember 2022 yang sebesar Rp 7,05 miliar.
Sutjianta menerangkan, di bulan November 2023 perusahaan asuransi diwajibkan mengirimkan rencana bisnis ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam rencana tersebut, pihaknya mencanangkan bisa mencetak laba paling tidak 1% dari premi bruto (Gross Written Premium/GWP).
“Artinya minimal 1% dari GWP, jadi inilah yang kami sampaikan dalam rencana bisnis yang kami submit ke OJK,” tandasnya.
Untuk diketahui, rasio kesehatan AHAP pada September 2023 sebesar 175% menurun dibandingkan Desember 2022 yang berada di level 287%.
Selain itu, jumlah aset AHAP tercatat sebesar Rp 946,41 miliar di September 2023, naik tipis 1,4% YtD dari Desember 2022 Rp 933,27 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News