Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki musim liburan, permintaan terhadap produk asuransi perjalanan mulai menunjukkan geliat. Sejumlah perusahaan asuransi mencatat pertumbuhan premi pada lini tersebut.
Ambil contoh, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) salah satu pemain asuransi umum yang mencatat pertumbuhan kinerja pada lini bisnis asuransi perjalanannya.
Direktur Pemasaran Asuransi Tugu Insurance, Ery Widiatmoko mengatakan bahwa premi asuransi perjalanan hingga akhir April 2025 meningkat 115% secara tahunan (year on year/YoY). Namun, ia belum merinci besaran preminya.
Ery menyatakan, pertumbuhan ini ditopang lonjakan jumlah peserta pada produk syariah t travella sharia yang naik hingga 103% YoY.
“Pertumbuhan ini juga didorong dengan meningkatnya masyarakat melakukan perjalanan ibadah seperti umrah," ujarnya kepada Kontan, Rabu (11/6).
Berdasarkan laporan keuangan Tugu Insurance, jumlah pendapatan premi per April 2025 tumbuh 80,53% YoY menjadi senilai Rp 2,19 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan premi tercatat Rp 1,21 triliun.
Baca Juga: Ditopang Umrah, Premi Asuransi Perjalanan Tugu Insurance Melonjak 115%
Adapun produk t travella sharia dari Unit Usaha Syariah (UUS) masih menjadi kontributor utama premi asuransi perjalanan Tugu Insurance. Mayoritas pengguna produk ini adalah masyarakat yang memanfaatkan libur panjang untuk perjalanan ibadah haji dan umrah.
Untuk terus mendongkrak kinerja di lini ini, Tugu Insurance mengandalkan strategi penguatan saluran distribusi.
Perusahaan aktif menjalin kemitraan strategis dengan asosiasi travel agent haji dan umrah, serta perusahaan penyelenggara perjalanan ibadah.
"Selain itu, kami juga terus berinovasi melalui digitalisasi proses layanan," tuturnya. Dengan kombinasi strategi kemitraan dan transformasi digital, Tugu Insurance optimistis kinerja positif di sektor asuransi perjalanan dapat terus berlanjut hingga akhir tahun.
Kemudian, PT AXA Insurance Indonesia (AXA Insurance) juga meyakini bahwa adanya pertumbuhan tren positif terhadap permintaan asuransi perjalanan, meski kondisi ekonomi domestik tengah lesu.
Direktur AXA Insurance Edwin Sugianto menyampaikan, minat masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan, baik untuk keperluan wisata maupun bisnis, tetap tinggi, terutama menjelang momen libur sekolah, hari raya, dan akhir tahun.
Baca Juga: AXA Insurance Optimistis Permintaan Asuransi Perjalanan Meningkat pada Musim Liburan
"Permintaan asuransi perjalanan dari SmartTravel International dan SmartTravel Domestik tetap stabil dengan kecenderungan meningkat karena sentimen positif musim liburan," ujarnya kepada Kontan, Selasa (10/6).
Meskipun tidak menyebutkan angka pasti, ia mengatakan pertumbuhan premi asuransi perjalanan pada tahun ini cukup baik secara tahunan, meskipun sedikit melandai dibandingkan lonjakan di tahun 2023 ketika pandemi baru berakhir.
"AXA Insurance optimistis mencapai target pertumbuhan positif hingga akhir tahun dibandingkan tahun sebelumnya," tuturnya.
Melansir laporan keuangan AXA Insurance, pada kuartal I-2025 jumlah pendapatan premi tercatat mencapai sebesar Rp 279,08 miliar. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 24,35% secara year on year (YoY) dari sebesar Rp 224,41 miliar.
Untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut, AXA Insurance menyiapkan sejumlah strategi, mulai dari inovasi produk hingga kemitraan strategis. Salah satunya adalah pengembangan produk SmartTravel International dengan pilihan perlindungan yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
AXA Insurance juga aktif menawarkan diskon dan promosi khusus menjelang periode puncak perjalanan, termasuk menjalin kemitraan dengan agen perjalanan untuk menawarkan paket perlindungan yang terintegrasi.
Selanjutnya PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) yang juga mencatat pertumbuhan signifikan pada kinerja lini asuransi perjalanan sepanjang tahun berjalan 2025.
Direktur Keuangan Asuransi Digital Bersama Randy Tandra mengatakan produk asuransi perjalanan mencatat pertumbuhan lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, ia tak menyebut secara rinci nilai preminya.
"Lini asuransi gaya hidup, terutama asuransi perjalanan, menjadi kontributor utama dengan kontribusi sekitar 70% dari total premi hingga April 2025,” ucapnya kepada Kontan, Rabu (11/6).
Adapun, pendapatan premi perusahaan tercatat tumbuh signifikan sebesar 162% secara tahunan, dari Rp 84,81 miliar pada April 2024 menjadi sebesar Rp 222,06 miliar pada April 2025.
Baca Juga: Daya Beli Melemah, Premi Asuransi Perjalanan Tetap Melangkah
Randy bilang, pertumbuhan ini didorong oleh peluncuran produk Comprehensive Travel Insurance pada kuartal IV-2024, yang memberikan perlindungan menyeluruh baik untuk perjalanan domestik maupun internasional.
Melihat tren positif tersebut, YOII menargetkan total pendapatan premi sebesar Rp 420 miliar hingga akhir tahun 2025. Target ini sejalan dengan strategi ekspansi yang menyasar peningkatan penetrasi produk asuransi gaya hidup dan optimalisasi distribusi di berbagai kanal.
Untuk mendongkrak pertumbuhan premi, YOII mengandalkan penguatan kemitraan dengan agen perjalanan konvensional sebagai salah satu kanal distribusi utama. Perusahaan memberikan dukungan pemasaran, skema insentif menarik, serta integrasi produk asuransi ke dalam sistem penjualan mitra perjalanan.
Baca Juga: Andalkan Asuransi Perjalanan, YOII Bidik Pendapatan Premi Rp 420 Miliar pada 2025
Selanjutnya: Emiten Rumah Sakit Hadapi Tantangan Jangka Pendek, Begini Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: TikTok Beauty Fest Kembangkan Sektor Kecantikan Makin Berkilau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News