kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Asuransi kendaraan masih bisa naik dua digit sampai akhir tahun, ini pendorongnya


Rabu, 29 Agustus 2018 / 18:55 WIB
Asuransi kendaraan masih bisa naik dua digit sampai akhir tahun, ini pendorongnya
ILUSTRASI. Asuransi Raksa


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga enam bulan pertama tahun ini bisnis asuransi kendaraan menunjukkan kinerja yang positif. Sampai akhir tahun, bisnis ini diprediksi bisa terus melaju.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menilai ada beberapa faktor yang bisa mendorong kinerja bisnis ini di semester kedua. Salah satunya adalah faktor tradisi, dimana perolehan premi di paruh kedua biasanya lebih kencang ketimbang semester pertama.

Salah satunya adalah faktor renewal premi yang kebanyak dilakukan di kuartal keempat.

Di samping itu, tren pasar otomotif juga ikut mendukung hal ini. Dimana biasanya penjualan kendaraan di akhir tahun menjadi salah satu masa panen, seiring dengan banyaknya promo yang diberikan ATPM sampai diler untuk memacu gairah pasar.

Terlebih bila pertumbuhan ekonomi dan faktor nilai tukar rupiah bisa makin dijaga. Dus, daya beli masyarakat bisa tetap kuat.

Makanya, bukan tak mungkin pertumbuhan premi dari lini usaha ini masih bisa lebih tinggi daripada semester I-2018. "Asuransi kendaraan termasuk salah satu lini bisnis Yang prospek pertumbuhannya bisa dua digit di tahun 2018," kata dia baru-baru ini.

Sebagai catatan AAUI mencatat selama enam bulan pertama tahun ini, premi yang didapat dari lini bisnis ini mencapai Rp 9,2 triliun, naik 9% bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp 8,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×