Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan pinjaman melalui financial technology (fintech) peer to peer lending berdampak positif bagi pelaku bisnis asuransi umum. Lini bisnis ini mampu masuk jajaran lini bisnis yang tumbuh pesat.
PT Asuransi Simas Insurtech mengaku bisnis asuransi kredit fintech menjadi produk paling cepat tumbuh nomor dua setelah asuransi perjalanan. Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana menyatakan hingga saat ini sudah melakukan penandatanganan kerja sama dengan 30 entitas fintech P2P lending yang sudah terdaftar dan diawasi oleh regulator.
Baca Juga: Ditopang penyaluran KUR, asuransi kredit bakal tumbuh di tahun ini
“Hingga Oktober 2019 perolehan premi Simas Insurtech tumbuh 200% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 153 miliar. Dari perolehan tersebut lini bisnis asuransi fintech mencapai 30%,” ujar Teguh kepada Kontan.co.id pada Minggu (17/11).
Memang kerja sama ini sebagai bentuk mitigasi risiko gagal pinjaman oleh pelaku fintech P2P lending. Apalagi penyaluran pinjaman fintech P2P lending semakin menderu. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pinjaman akumulatif P2P lending per September 2019 tumbuh 166,51% year to date (ytd) menjadi Rp 60,40 triliun.
Teguh bilang Simas Insurtech akan menjamin hingga 70-80% dari total pokok pinjaman. Adapun pinjaman yang akan dijamin memiliki berbagai macam jenis, mulai dari cicilan barang, cash loan, serta pinjaman bagi UKM dan merchant online.
"Pinjaman produktif dan konsumtif fintech lending, dua duanya ada risikonya, yang kita lihat proses screening calon peminjam yang ada di fintech. Juga besarnya jumlah transaksi dan kemudian prosedur collection mereka seperti apa," tutur Teguh.
Ia menyatakan hingga akhir tahun masih akan ada lagi entitas P2P lending yang siap diajak untuk bekerja sama. Ia memproyeksi bakal ada hingga dua pemain P2P lending yang tengah dibidik.
Baca Juga: Pemain asuransi jiwa optimistis premi tahun depan bakal meningkat
Bekerja dorongan asuransi fintech dan perjalanan, Simas Insurtech mampu melampaui target perolehan premi Rp 100 miliar tahun ini. Melihat kinerja yang positif, Teguh memproyeksi Simas Insurtech mampu meraup pendapatan premi senilai Rp 165 miliar hingga Rp 170 miliar.
Ke dapannya, Simas Insurtech akan gencar di bisnis travel, fintech, dan bekerja sama dengan marketplace.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News