Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. 2017 memang bisa dibilang menjadi tahun yang cukup berat bagi industri asuransi umum. Diantaranya terlihat dari perkembangan perolehan premi yang cenderung menurun.
Namun rupanya tak semua lini bisnis asuransi umum lesu. Contohnya di lini asuransi marine cargo yang berhasil membukukan kenaikan jumlah premi yang masuk ke kantong pelaku usaha.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna menyebut pertumbuhan premi di lini usaha ini diantaranya tak lepas dari perkembangan bisnis ekspor yang masih terjadi. Meski kondisi ekonomi global memang diakui masih memiliki tantangan.
"Namun pertumbuhan ekspor ini tetap terjadi sehingga berdampak positif bagi asuransi marine cargo dalam pengiriman barang ke luar negeri," kata dia belum lama ini.
AAUI sendiri mencatat selama semester pertama ini lini bisnis asuransi marine cargo mencatatkan kenaikan premi sebesar 4,3% dibanding periode yang sama di tahun lalu menjadi Rp 1,64 triliun. Kenaikan ini terjadi di tengah melorotnya premi industri secara keseluruhan sebesar 4%.
Sementara Badan Pusat Statistik sendiri mencatat setidaknya sampai bulan Agustus kemarin kinerja ekspor non migas dari dalam negeri mengalami kenaikan sebesar 17,73% secara year on year. Selama delapan bulan pertama tahun ini, angka ekspor nonmigas menembus US$ 98,77 miliar.
Tak cuma dari kinerja ekspor, lalu lintas barang antar pulau di dalam negeri pun disebutnya terus meningkat. Seiring dengan hasil pembangunan infrastruktur pelabuhan di beberapa wilayah.
Melihat tren positif ini, ia optimis kinerja premi dari lini usaha marine cargo bisa mencatatkan pertumbuhan sebesar dua digit sepanjang tahun ini.
Hal ini bisa terwujud diantaranya lewat upaya pemerintah untuk makin menggalakan program tol laut untuk meningkatkan lalu lintas pengiriman barang. Ditambah lagi, kondisi ekonomi dan politik global diharap makin kondusif untuk mendukung kinerja ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News