Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Demi memperluas jangkauannya, tahun ini PT Asuransi Raksa Pratikara mulai masuk asuransi perjalanan. Perusahaan asuransi umum ini melihat peluang yang masih terbuka di bisnis asuransi perjalanan di Indonesia yang penduduknya gemar pelesir.
Presiden Direktur Asuransi Raksa Yuna Prabawangi mengatakan target kontribusi produk baru bernama Raksa VacaTourCare ini hanya 5% dari total perolehan premi hingga akhir tahun. "Kami ingin melihat dulu model bisnis dan sistem pemasaran yang pas," kata Yuna.
Yuna mengatakan produk asuransi perjalanan saat ini tidak terlalu kompetitif di pasar. Tidak heran, karena jumlah preminya tergolong kecil dan harus bersaing dengan asuransi jiwa. Saat ini, Raksa Pratikara hanya bekerjasama menawarkan asuransi ini dengan dua agen perjalanan.
Raksa VacaTourCare tersedia untuk perjalanan regional di ASEAN dan Asia Timur, serta internasional untuk seluruh dunia kecuali Amerika Serikat dan Kanada. Besaran premi regional baik individu maupun keluarga berkisar antara US$ 18 hingga US$ 90. Sementara untuk internasional untuk individu dan keluarga berkisar antara US$ 20 hingga US$ 96. Nilai santunannya maksimal US$ 35.000 untuk regional dan US$ 50.000 internasional.
Raksa menargetkan asuransi perjalanan ini bisa mencetak pendapatan premi Rp 21,7 miliar dari target total premi Rp 435 miliar tahun ini. Hingga Juni ini, diprediksi produk ini mampu memberikan kontribusi premi sebesar Rp 10,85 miliar. Sedangkan perolehan total premi Raksa per Juni nanti diprediksi mencapai Rp 217 miliar, naik 15% dari periode yang sama 2010.
PT Asuransi Bintang Tbk juga mematok target mini dari produk serupa. Produk asuransi perjalanan hanya menyumbang 1% pendapatan. Hingga April 2011, pendapatan produk asuransi perjalanan hanya Rp 290 juta dari pendapatan premi Asuransi Bintang Rp 56,31 miliar.
Asuransi Bintang memasarkan produk ini lewat kerjasama dengan perbankan misalnya seperti BCA, BNI, Commonwealth Bank, CIMB Niaga dan Bank Mandiri. "Kami menjadi featured di kartu kredit bank tertentu. Semua tergantung nasabah bersedia untuk menjadi nasabah asuransi perjalanan kami atau tidak," kata Reni Darmakusumah, Direktur Penjualan dan Pemasaran Asuransi Bintang. Asuransi Bintang mematok target premi Rp 210 miliar sepanjang tahun, tumbuh 24,8% dibanding 2010 sebesar Rp 168,25 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News