Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum tak berhasil memenuhi ekspektasi pertumbuhan bisnis di tahun lalu. Makanya, di tahun ini pelaku usaha pun cukup konservatif.
Asosiasi Asuansi Umum Indonesia (AAUI) mencatat sepanjang tahun lalu, premi yang didapat sektor industri ini mencapai Rp 63,18 triliun. Jumlah ini naik tipis sebesar 2,7% dari realisasi tahun sebelumnya yang sebanyak Rp 61,52 triliun.
Capaian tersebut di bawah target yang target yang ditetapkan yakni sebesar 5%.
Oleh karena itu, Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe menilai potensi pertumbuhan di tahun ini cukup konservatif. "Saya kira pertumbuhan sebesar 5% sudah terbilang baik," kata dia, Selasa (27/2).
Menurut dia, ada beberapa faktor yang bisa mendorong laju bisnis yang lebih kencang di tahun ini. Diantaranya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, yakni di kisaran 5,2% sampai 5,4%.
Hal ini, tentunya diharapkan bisa berdampak pada pergerakan ekonomi yang lebih lincah. Misalnya saja dari sisi ekspansi yang dilakukan oleh pengusaha di berbagai sektor sehingga ikut meningkatkan kebutuhan akan asuransi.
Begitu pula di segmen ritel. Bila kondisi perekonomian lebih baik, maka daya beli masyarakat juga diharapkan akan ikut terkerek.
Adapun beberapa lini bisnis yang dinilai punya potensi bagus di tahun ini diantaranya adalah asuransi kendaraan, asuransi rekayasa, asuransi kredit, dan asuransi pengakutan. Di sisi lain, lini bisnis yang dinilai masih punya tantangan cukup besar adalah asuransi kesehatan, asuransi penjaminan, dan asuransi energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News