Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai bursa karbon menjadi peluang besar bagi industri asuransi umum. Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto menerangkan dalam praktiknya di luar negeri yang telah terlebih dahulu melaksanakan perdagangan karbon, industri asuransi dapat berperan penting untuk melindungi para peserta bursa karbon dari risiko iklim hingga faktor lain yang bisa memengaruhi karbon kreditnya.
Terkait hal itu, PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) menyebut punya produk asuransi yang cocok untuk menunjang perlindungan para peserta bursa karbon dari risiko iklim, khususnya perubahan iklim.
"Kami punya produk proteksi kebakaran hutan dan mendukung perlindungan green energy," ucap Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi kepada KONTAN.CO.ID, Rabu (27/9).
Meskipun produk tersebut cocok, Christian menyatakan perlu adanya kajian terlebih dahulu dan diperhitungkan secara detail sebelum benar-benar masuk untuk diterapkan ke bisnis bursa karbon. Adapun premi yang diperoleh Aswata saat ini dari produk tersebut terbilang belum besar.
Baca Juga: Pemegang Polis Merasa Dirugikan Atas Keputusan OJK Cabut Izin Usaha Kresna Life
Sementara itu, Bern pun menyampaikan untuk saat ini pembahasan mengenai asuransi perdagangan karbon masih sangat terbatas di industri asuransi umum. Oleh karena itu, dia tak bisa menyampaikan lebih jauh lagi terkait keterlibatan industri di bursa karbon.
Bern juga mengatakan perlu disiapkan infrastruktur dan regulasi yang mendukung implementasi asuransi perdagangan karbon.
"Kami sangat menyambut baik. Namun, diperlukan juga studi, kajian, dan diskusi yang lebih dalam sehingga perdagangan karbon dapat kami dukung sepenuhnya. Dengan demikian, nantinya dapat disepakati aturan-aturan dan skema-skema yang terbaik," kata dia.
Sementara itu, sejumlah perusahaan asuransi umum mengaku masih mempelajari perihal aturan di bursa karbon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News