Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa karbon resmi dirilis pada Selasa (26/9). Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai bursa karbon menjadi peluang besar bagi industri asuransi. Sebab, industri asuransi punya peran penting melindungi para peserta bursa karbon.
Hal itu bukan tanpa alasan, Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto menerangkan Indonesia dan Brazil memiliki peran yang sangat besar dalam upaya dunia mengurangi emisi karbon karena luas hutan yang ada di dua negara tersebut. Dia menyampaikan Indonesia merupakan satu-satunya negara yang hampir 70% pengurangan emisi karbonnya dari sektor alam.
Hal itu tentu berbeda dengan negara-negara lain yang lebih banyak memiliki pengurangan emisi karbon dari sektor energi.
Baca Juga: AAUI Nilai Industri Asuransi Umum Masih Perlu Tenaga Pemasar, Ini Penyebabnya
"Oleh karena itu, jika dilihat dalam praktiknya di luar negeri yang telah terlebih dahulu melaksanakan perdagangan karbon, industri asuransi dapat berperan penting untuk melindungi para peserta bursa karbon dari risiko iklim hingga faktor lain yang bisa memengaruhi karbon kreditnya," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Rabu (27/9).
Bern pun menyampaikan untuk saat ini pembahasan mengenai asuransi perdagangan karbon masih sangat terbatas di industri asuransi umum. Oleh karena itu, dia tak bisa menyampaikan lebih jauh lagi terkait keterlibatan industri di bursa karbon. Bern juga mengatakan perlu disiapkan infrastruktur dan regulasi yang mendukung implementasi asuransi perdagangan karbon.
Baca Juga: Industri Asuransi Umum Masih Butuhkan Tenaga Pemasar
"Kami sangat menyambut baik. Namun, diperlukan juga studi, kajian, dan diskusi yang lebih dalam sehingga perdagangan karbon dapat kami dukung sepenuhnya. Dengan demikian, nantinya dapat disepakati aturan-aturan dan skema-skema yang terbaik," kata dia.
Sementara itu, sejumlah perusahaan asuransi umum mengaku masih mempelajari perihal aturan di bursa karbon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News