Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Dinar Indonesia Tbk mengaku menderita kerugian sebesar Rp 24,9 juta dari perusakan ATM di wilayah RS Sumber Waras, Jakarta Barat. Kejadian pada tanggal 18 Agustus lalu ini terungkap dalam dokumen Keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia.
Direktur Operasional Bank Dinar, Joyo menceritakan, kejadian ini diketahui setelah nasabah Bank Dinar tidak bisa menarik uang di ATM RS Sumber Waras. "Setelah di cek ternyata ada kerusakan di bagian mulut ATM yang mengeluarkan uang atau shutter, " ujar Joyo dalam keterangan tertulis, Rabu malam, (7/9).
Bank dengan kode emiten DNAR ini kemudian mengecek uang yang ada di ATM dan kemudian mencocokan dengan transaksi yang tercatat. Berdasarkan rekaman transaksi tercatat pada 18 dan 19 Agustus ada transaksi yang masing-masing terjadi pukul 21.22 WIB dan 03.35 WIB.
Bank Dinar lantas mengecek rekaman CCTV pada tanggal dan jam seperti tercatat pada transaksi. Dari rekaman CCTV, terlihat pada tanggal dan jam tersebut ada aktivitas dari dua orang mencurigakan.
Dua orang dalam rekaman CCTV terlihat melakukan perusakan terhadap mesin ATM. Dari hasil investigasi terungkap bahwa dua orang tersebut menggunakan kartu ATM bersama yaitu Mandiri, BNI dan BRI.
Joyo mengatakan cara pelaku melakukan pembobolan ATM ini adalah pertama pelaku melakukan transkasi tarik tunai uang sebesar Rp 1,2 juta. Ketika uang akan keluar, pelaku merusak shutter sehingga ATM mengirimkan sinyal reversal.
Dari situ, pelaku menarik paksa uang sehingga pelaku mendapatkan uang dengan saldo yang tidak terdebet. Tercatat pelaku melakukan hal ini sebanyak 21 kali. Atas kejadian ini, Bank Dinar telah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan mengganti shutter dengan bahan yang lebih kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News