kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Aturan Baru Bunga Fintech Tak Terlalu Berdampak Terhadap Kinerja Akseleran


Senin, 27 November 2023 / 12:44 WIB
Aturan Baru Bunga Fintech Tak Terlalu Berdampak Terhadap Kinerja Akseleran
ILUSTRASI. Akseleran (AKSL) menilai penurunan bunga fintech mulai 2024 tak terlalu berdampak terhadap kinerja perusahaan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran (AKSL) menilai penurunan bunga pinjaman online (pinjol) yang dimulai pada 2024 tak terlalu berdampak terhadap kinerja perusahaan.

Group CEO Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan hal itu karena bunga produk utama perusahaan di bawah 2% per tahun. Menurutnya, yang terdampak hanya pinjaman Akseleran untuk UKM kecil, seperti online merchant.

"Namun, jumlahnya tidak terlalu banyak di kami," ucapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (26/11).

Ivan tak mempermasalahkan aturan baru penurunan bunga pinjol untuk produktif di angka 0,1% per hari mulai 1 Januari 2024. Namun, dia menganggap untuk 0,067% per hari yang mulai berlaku pada 1 Januari 2026 dinilai bisa memberatkan industri. 

Baca Juga: Suku Bunga Tinggi Jadi Tantangan Tersendiri Bagi Fintech Danamas

"Perlu diingat bahwa pinjaman produktif fintech lending tidak menggunakan agunan berupa fixed asset, sehingga dari sisi risiko berbeda," katanya.

Ivan juga menyampaikan agar kinerja tidak menurun, penting bagi platform punya cost of fund yang juga rendah. Dengan demikian, bunga ke borrower juga bisa lebih rendah. 

Agar cost of fund rendah, Ivan menyebut platform fintech juga perlu punya Non Performing Loan (NPL) yang rendah, sehingga perlu menerapkan asesmen pinjaman dengan prudent.

Adapun penyaluran Akseleran sampai akhir Oktober tahun ini mencapai Rp 2,4 triliun. Hingga akhir tahun targetnya sekitar Rp 3 triliun dan dinilai relatif stabil dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×