Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Aturan Down Payment (DP) bagi kredit kendaraan bermotor ternyata membuat industri ini tetap bisa tumbuh. Bank Indonesia (BI) mencatat, pembiayaan leasing per Desember 2012 meningkat 37,2% year on year (YoY) dari Rp 76,5 triliun di 2011 menjadi Rp 105 triliun tahun kemarin.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK 010/2012 yang dikeluarkan tahun lalu, diatur bahwa untuk membawa pulang sebuah kendaraan bermotor, debitur harus membayarkan DP 20% untuk motor dan 25% bagi mobil.
Meski ada aturan tersebut, ternyata BCA Finance berhasil meningkatkan pemberian kredit mobil sekitar 20% menjadi Rp 24,6 triliun. Pada 2011, pihaknya menyalurkan Rp 20,4 triliun.
Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim menilai, pemberian kredit ini memang tumbuh cukup baik. Namun ia menurunkan target pembiayaannya di tengah tahun 2012, karena dikeluarkannya aturan tersebut oleh pemerintah.
Tadinya, BCA Finance menargetkan pemberian kredit Rp 27 triliun pada 2012. Namun karena adanya aturan DP, ia menurunkan targetnya jadi Rp 24,5 triliun. "Jadi aturan itu berpengaruh sedikit," aku Roni. Di 2013, BCA Finance optimistis pembiayaannya tumbuh 23% menjadi Rp 30 triliun tahun ini, sehingga dapat membiayai 200.000 unit mobil baru dan bekas.
Indomobil Finance juga mencatat tumbuhnya pembiayaan, meski hanya 7-8%. Pada 2012, jumlah kredit yang diberikan yakni Rp 3,5 triliun. Ini hanya naik tipis dari Rp 3,3 triliun di 2011.Direktur Indomobil Finance Gunawan menyatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhannya tidak bisa melesat. Yakni aturan DP, fidusia, dan sektor batubara yang juga memiliki relasi dengan alat berat ternyata stagnan. "Tahun 2012 memang agak berat," akunya.
Namun, Indomobil Finance optimistis dapat menumbuhkan pembiayaannya sebesar 20% di tahun ini. Gunawan menyebut, Indomobil akan berfokus pada captive market. "Menggarap konsumen yang membeli di grup," ucapnya. Grup Indomobil akan mendorong pembiayaan mobil dengan merek Nissan dan Suzuki, selain tentu saja truk Hino, Volvo, dan Renault, serta alat berat seperti Volvo Construction Equipment. Namun Gunawan menolak menyebut berapa posisi NPL Indomobil Finance. "Yang pasti di bawah rata-rata industri. Kita akan selalu mengatur kualitas," ucapnya.
Pembiayaan Mobil Naik, Motor Turun
Sementara itu Adira Finance mencatat pembiayaan yang relatif stabil pada 2012. Menurut Direktur Utama Adira Finance Willy S. Dharma, kredit mobil naik cukup baik sebesar 24%. Namun pembiayaan sepeda motor ternyata turun 12-13%.
"Pembiayaan kita lebih banyak di motor," sebut Willy. Porsi kredit motor di Adira Finance yaitu 58% motor dan 42% mobil. Pada 2012, pembiayaan yang diberikan Adira terhadap debitur yaitu Rp 32,5 triliun. Karena menurunnya pembiayaan motor, angka ini relatif stabil dibanding tahun sebelumnya.
Tahun ini, Adira tidak akan menargetkan kenaikan pembiayaan terlalu tinggi. Yaitu hanya 5%-8% saja. "Saya rasa tahun lalu masih akan berdampak terhadap tahun ini," sebut Willy.
Ia menyebut, ada pengaruh dari buruknya situasi komoditas tinggi seperti perkebunan di Sumatera yang turut memukul petani. Karena 55% pembiayaan Adira disalurkan ke luar Jawa. Willy mengatakan bahwa Adira akan lebih berhati-hati di tahun ini. "Kita juga mewaspadai inflasi," sebutnya.
Peraturan DP minimum dikeluarkan BI untuk mencegah besarnya kredit macet. Namun dari perusahaan-perusahaan pembiayaan yang dihubungi KONTAN, rata-rata NPL mereka tetap stabil di 2012 dibanding tahun sebelumnya.
Misalnya saja BCA Finance yang mencatat kredit macet rendah yakni 0,6% di 2012. Tahun 2011 pun NPL-nya berkisar di angka yang sama. Untuk tahun ini, BCA Finance hanya akan berusaha menjaga kestabilan NPL-nya.
Lalu rasio seretnya kredit macet juga tidak berpengaruh di Adira Finance. NPL-nya tetap stabil di sekitar 2%. "Saya kurang ingat pastinya," aku Willy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News