kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Awal tahun, kredit bank jalan lamban


Kamis, 26 April 2018 / 11:43 WIB
Awal tahun, kredit bank jalan lamban
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah bank


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran kredit belum terlalu deras di awal tahun 2018. Buktinya, pertumbuhan kredit masih bertengger di angkat satu digit. Laju kredit yang seret ini karena permintaan kredit masih rendah dan perbankan menjaga kualitas risiko kredit.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai 8,54% per Maret 2018. Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit sebesar 9,25% di Maret 2017.

Kredit yang tumbuh lambat ini membuat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) ikut tersendat. Perbankan mencatat DPK tumbuh 7,66% per Maret 2018. DPK ini tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan dana sebesar 10,02% sepanjang Maret 2017. "Intermediasi sektor jasa keuangan masih pada level moderat pada Maret 2018 ini," kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, Rabu (25/4).

Seiring dengan pertumbuhan kredit ini, risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bank berada di level terkendali. Ini bisa dilihat dari rasio NPL gross bank sebesar 2,75% per Maret 2018. Sedangkan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat masih sebesar 22,67%.

Wimboh menambahkan, OJK akan terus memantau dinamika perekonomian global dan dampaknya ke stabilitas sistem keuangan nasional.

Kredit yang kurang bergairah ini ikut dirasakan oleh Bank Mandiri Tbk. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Bank Mandiri hanya mencatat pertumbuhan kredit 7% di kuartal I-2018.

Penyebabnya dari dua segmen kredit yang turun. Yakni kredit usaha kecil dan menengah (UKM) turun 11,3% menjadi Rp 56 triliun, serta kredit menengah dan korporasi yang melorot 7,2% menjadi sekitar Rp 141,7 triliun.

Bank berplat merah ini menargetkan kredit akan tumbuh 11%-13% di akhir tahun 2018. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri akan banyak disumbang dari sektor mikro, korporasi dan konsumer.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memproyeksikan, kredit akan tumbuh 9% di akhir tahun ini. Target pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini kurang lebih sama seperti tahun lalu. Bank berkode saham BBCA ini mencatat kredit tumbuh 15,0% menjadi Rp 470,15 triliun per kuartal I-2018.

Sedangkan, Bank Danamon Tbk hanya menargetkan pertumbuhan kredit 1%-2% di tahun 2018. Tipisnya penyaluran kredit ini karena penurunan kredit mikro dari Danamon Simpan Pinjam (DSP).

Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia menyebut, jika mengeluarkan DSP dalam baki kredit, maka kredit bisa mencapai 8% di akhir tahun ini. Sebagai informasi, Bank Danamon hanya mencatat pertumbuhan kredit 3% di kuartal pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×