Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah berbagai tantangan terkait pandemi COVID-19 dan ketidakpastian situasi ekonomi yang terjadi pada tahun 2020, AXA Financial Indonesia tetap menunjukkan neraca yang kuat dengan mencatat peningkatan total aset sebesar 3%.
Selain itu, mempertahankan posisi RBC sebesar 282% pada bisnis asuransi jiwa konvensional dan 10.704% untuk unit usaha syariah, di atas ketentuan rasio solvabilitas minimum OJK sebesar 120%, dengan total pendapatan premi sebesar Rp 1,31 triliun.
AXA Financial Indonesia juga berhasil membukukan laba bersih setelah pajak perusahaan sebesar Rp 71,8 miliar termasuk hasil dari pendapatan investasi dan cadangan teknis yang kuat.
Niharika Yadav, Presiden Direktur AXA Financial Indonesia mengatakan, kinerja positif tersebut terutama didukung oleh keberhasilan perusahaan dalam mengelola biaya operasional yang lebih efisien dan optimal sejalan dengan adaptasi perusahaan dalam situasi pandemi COVID-19.
Baca Juga: AXA Financial perkuat asuransi syariah dengan tambahan fitur wakaf
Untuk unit bisnis Syariah, perusahaan mampu mempertahankan kestabilan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 12 miliar. Untuk memperkuat bisnis syariah, pada tahun 2020 AXA Financial Indonesia mengoptimalkan produk asuransi Syariah dengan fitur Wakaf yang sudah dicanangkan sejak 2019 dan bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Kalisa IPB sebagai mitra penggerak dan penyalur wakaf.
Di tahun 2020, AXA Financial Indonesia telah membayarkan total klaim sebesar Rp 327,9 miliar termasuk Rp 14,8 miliar terkait COVID-19 sebagai komitmen perusahaan untuk memberikan proteksi kepada nasabah terlebih di tengah situasi pandemi.
"AXA Financial Indonesia mencatat keberhasilan kinerja keuangan yang kuat sepanjang tahun 2020 dengan mengedepankan ketangguhan dan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan cara baru dalam memenuhi kebutuhan tenaga pemasar, nasabah, dan karyawan," kata Niharika dalam siaran pers, Kamis (6/5).
Niharika mengungkapkan, AXA Financial Indonesia tetap membukukan hasil kinerja yang kuat di tahun 2020 meskipun di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Kinerja keuangan diperkuat dengan implementasi strategi perusahaan yang fokus pada transformasi untuk memperkuat proposisi, dukungan dan layanan bagi nasabah, tenaga pemasar, dan mitra bisnis kami. Salah satunya dengan meningkatkan layanan nasabah melalui peningkatan digitalisasi sistem operasional.