Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Kena dampak virus corona
Selain mendorong pertumbuhan secara organik, Bank Mandiri juga ingin melakukan ekpansi anorganik dengan mencoba melihat peluang di negara-negara lain. Pasalnya, bank ini ingin mengoptimalkan kelebihan capaital yang dimiliki perseroan.
Sebelumnya, Bank Mandiri mengungkapkan tengah melihat peluang untuk ekspansi dengan mengakuisisi bank di Korea dan Filipina. Namun, Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, hingga saat ini belum ada perkembangan dari rencana itu.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) tebar dividen Rp 16,5 triliun dari laba bersih tahun 2019
"Kami punya tim untuk mempelajari peluang untuk akuisisi atau joint venture. Tetapi kami masih melihat-lihat. Sampai saat ini belum ada perkembangan. Virus Corona membuat tim kami terhambat untuk pergi ke luar atau dari luar terhalang juga datang ke dalam negeri meski kita undang," jelas Royke.
Sementara untuk penambahan modal anak usaha, Bank Mandiri masih akan fokus mempersiapkan Initial Publik Offering (IPO) Bank Mandiri Syariah (BSM).
Royke bilang, perseroan belum punya rencana menambah modal anak usahanya yang lain karena semuanya masih memiliki modal yang cukup untuk mengejar pertumbuhan bisnis.
Bank Mandiri berharap bisa melepas BSM IPO tahun ini namun akan tergantung pada perkembangan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News