Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Jatim Tahap I Tahun 2025 dengan nilai maksimal Rp 2 triliun. Adapun, penerbitan tersebut sejalan dengan upaya bank menjaga likuiditas.
Plt Direktur Utama Bank Jatim Arif Suhirman mengatakan bahwa penerbitan obligasi menjadi langkah strategis Bank Jatim dalam memperkuat struktur pendanaan serta mendukung rencana ekspansi bisnis.
Ia bilang obligasi ini untuk menjaga likuiditas, memperkuat kapasitas pembiayaan, dan memperluas fungsi intermediasi.
Baca Juga: Bank Jatim Akan Terbitkan Obligasi Senilai Rp 2 Triliun, Simak Jadwalnya
“Dengan modal kerja yang lebih kuat, kami dapat meningkatkan ekspansi kredit ke sektor unggulan dan dapat memberikan yield yang kompetitif bagi perusahaan. Kami ingin memastikan pertumbuhan Bank Jatim berlangsung sehat, terukur, dan memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Arif dalam keterangan resmi, Senin (1/9).
Adapun, obligasi ini ditawarkan dalam dua seri, yaitu Seri A dengan tenor 3 tahun dan Seri B dengan tenor 5 tahun. Pembayaran kupon dilakukan setiap triwulan dengan basis perhitungan 30/360. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 1–15 September 2025 dengan tanggal efektif pada 23 September 2025.
Selanjutnya, masa penawaran umum direncanakan pada 25–26 September 2025, dengan penjatahan pada 29 September 2025. Obligasi ini diperkirakan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2 Oktober 2025.
PEFINDO telah memberikan peringkat idAA- dengan outlook stabil untuk obligasi ini. Peringkat tersebut menunjukkan profil risiko yang rendah serta prospek pertumbuhan Bank Jatim yang terjaga.
“Dana yang dihimpun akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung ekspansi penyaluran kredit dan menjaga likuiditas jangka panjang,” jelasnya.
Baca Juga: Profil Winardi Legowo, Sosok Direktur Utama Baru Bank Jatim 2025
Kinerja keuangan Bank Jatim hingga Juni 2025 turut mendukung rencana penerbitan obligasi ini. Perseroan membukukan total aset konsolidasi Rp 118,15 triliun, meningkat 16,71% dibandingkan Juni 2024. Laba bersih konsolidasi juga tumbuh signifikan 30,64% dari Rp 621 miliar menjadi Rp 811 miliar.
Kredit yang disalurkan naik 35,27% menjadi Rp 78,55 triliun, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 13,04% menjadi Rp 91,6 triliun. Pertumbuhan tersebut mencerminkan soliditas fundamental dan tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin kuat.
“Fundamental yang sehat ini menjadi landasan optimisme kami. Dengan pertumbuhan aset, laba, dan kredit yang konsisten, kami yakin penerbitan obligasi ini akan mendapat sambutan positif dari investor,” tambah Arif.
Posisi Bank Jatim di industri perbankan daerah juga semakin kokoh. Per Juni 2025, Bank Jatim menempati peringkat kedua terbesar dari 10 BPD di Indonesia berdasarkan total aset, yakni Rp101,75 triliun.
Struktur kepemilikan saham Bank Jatim terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar 51,13%, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur sebesar 28,35%, dan publik sebesar 20,52%
Baca Juga: Tren Pelemahan Rupiah Bikin Bisnis Remitansi Bank Jatim (BJTM) Melesat
Sebagai informasi, Bank Jatim memiliki rekam jejak panjang dalam penerbitan obligasi. Pertama kali pada 1988 senilai Rp 25 miliar, kemudian pada 1991 sebesar Rp 50 miliar, dan pada 2003 sebesar Rp 400 miliar.