kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.506   8,00   0,05%
  • IDX 7.572   87,33   1,17%
  • KOMPAS100 1.065   16,20   1,54%
  • LQ45 803   12,66   1,60%
  • ISSI 257   3,35   1,32%
  • IDX30 415   6,27   1,53%
  • IDXHIDIV20 471   5,41   1,16%
  • IDX80 120   1,76   1,48%
  • IDXV30 123   0,31   0,25%
  • IDXQ30 132   1,61   1,24%

Strategi Bank Jatim Genjot Dana Pihak Ketiga (DPK)


Minggu, 23 Maret 2025 / 16:16 WIB
Strategi Bank Jatim Genjot Dana Pihak Ketiga (DPK)
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/hp. Bank Pemerintah Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) menerapkan sejumlah strategi untuk menjaring Dana Pihak Ketiga (DPK).


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Pemerintah Daerah Jawa Timur  (Bank Jatim) menerapkan sejumlah strategi untuk menjaring Dana Pihak Ketiga (DPK).

Direktur Keuangan, Treasury, and Global Services Bank Jatim Edi Masrianto mengatakan bahwa, saat ini DPK Bank Jatim merosot 0,94% secara tahunan (yoy). Penyebab utamanya yakni penurunan giro yang mencapai 12%.

Meski demikian, tabungan dan deposito tercatat masih tumbuh masing-masing 6,48% dan 2% yoy. Tapi angkanya tak begitu signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Edi, merosotnya jumlah giro terjadi lantaran minimnya serapan belanja pemerintah dan efisiensi anggaran sehingga dana yang disalurkan ke daerah seret.

“Sedangkan untuk tabungan dan deposito, kami melihat fenomena masyarakat cenderung menahan konsumsi mereka dan memilih untuk menyimpan dananya,” kata Edi pada KONTAN, Sabtu (22/3). 

Baca Juga: Strategi Bank Syariah Indonesia (BRIS) untuk Perkuat Kualitas Dana Pihak Ketiga

Oleh sebab itu, Bank Jatim terus memutar otak untuk menggenjot DPK. Hal itu dilakukan dengan memperkuat ekosistem transactional banking dan menghadirkan berbagai promo untuk menarik dana murah.

“Sedangkan dari sisi bank wide, untuk mengantisipasi menurunnya dana Pemda, di semester tiga kami akan berencana mengeluarkan obligasi,” tambah Edi. 

Saat ditanya strategi menaikkan suku bunga deposito, Edi menilai langkah tersebut masih relevan namun bukan opsi utama. 

“Berdasarkan histori kami, kemudahan dalam bertransaksi, promo yang bisa menjadi additional experience untuk nasabah juga dapat meningkatkan DPK dengan cara murah, selain dengan menaikkan bunga deposito,” tuturnya.

Sebagai informasi, saat ini rata-rata suku bunga deposito BJTM ada di rentang 3,5-5% per tahun. 

Selain strategi di atas, Bank Jatim juga berusaha menaikkan outstanding DPK lewat layanan remittance antar negara, promo referral, dan cashback dengan melibatkan nasabah sebagai sales promotion BJTM. 

Baca Juga: Tekanan Beban Pencadangan BRI Mulai Mengendur di Februari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×