kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,79   -17,94   -1.94%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank antisipasi lonjakan kebutuhan valas


Selasa, 31 Mei 2016 / 22:12 WIB
Bank antisipasi lonjakan kebutuhan valas


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Menjelang pertengahan tahun, perbankan harus menyiapkan pundi-pundi valas. Sebab, periode Mei hingga Juni 2016, merupakan puncak pembayaran dividen beberapa korporasi besar baik untuk pemegang saham lokal maupun asing. Selain itu, pada akhir Juni 2016, merupakan saat di mana korporasi membayar pinjaman valas.

PT Bank Permata Tbk salah satu yang telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi kebutuhan valas pertengahan tahun ini. Bank yang 44,6% sahamnya dimiliki Astra Internasional dan Standard Chartered Bank ini, sudah mempersiapkan kebutuhan valas dari mekanisme jual beli dan interbank. “Bank sudah mempersiapkan diri dan mempunyai likuiditas yang cukup,” ujar Direktur Wholesale Banking Bank Permata Anita Siswadi, Selasa, (31/5).

Anita mengatakan, karena sudah menjadi pola tahunan, bank maupun Bank Indonesia sudah siap dengan kenaikan volume valas dan likuiditas valas pada pertengahan tahun. Menurut Anita, selain pembayaran dividen dan pinjaman korporasi, kebutuhan valas sampai akhir Juni juga dipengauhi oleh kebaijakan hedging untuk pinjaman korporasi luar negeri dan peraturan penggunaan mata uang rupiah di dalam negeri.

Secara umum sampai akhir tahun ini, menurut Anita, kebutuhan valas akan relatif flat. Hal ini disebabkan karena beberapa kebijakan seperti kebijakan hedging yang diprediksi akan menambah volume valas. Selain itu faktor peraturan penggunaan mata uang rupiah di dalam negeri juga mempengaruhi kebutuhan valas. Pada kuartal 1 2016, Bank Permata tercatat mengalami kenaikan volume transaksi valas sebesar 108,6% menjadi Rp 16,3 triliun.

Pemain lain, PT Bank Maybank Indonesia Tbk juga memprediksi pertengahan tahun ini akan ada kenaikan permintaan valas. Hal ini disebabkan karena kewajiban pembayaran dividen kepada pemegang saham investor asing.

Menurut Direktur Community Financial Services Bank Maybank Indonesia Jenny Wiriyanto, kenaikan permintaan valas ini akan mencapai puncak pada Mei 2016 sampai Juni 2016. “Permintaan valas ini umumnya berasal dari investasi langsung dari luar negeri yang berniat mengembalikan investasinya ke negara asalnya,” ujar Jenny.

Pada kuartal 1 2016, tercatat Maybank Indonesia mengalami kenaikan volume transaksi valas sebesar 16,4% menjadi Rp 13,1 triliun. Menurut Jenny kenaikan permintaan valas ini disebabkan karena inisiatif Maybank untuk melakukan efisiensi ekskusi beberapa produk hedging.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×