kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank ANZ Indonesia kembangkan layanan digital


Kamis, 12 Maret 2015 / 21:53 WIB
Bank ANZ Indonesia kembangkan layanan digital


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank ANZ Indonesia akan terus mengembangkan layanan berbasis digital untuk memudahkan nasabah melakukan transaksi sehari-hari sehingga mendorong pertumbuhan kartu kredit.

"Layanan digital ANZ dalam bentuk internet banking (IB) dan mobile banking (MB) diharapkan dapat meningkatka nilai tambah produk, khususnya kartu kredit yang memiliki keunggulan dalam menyediakan 'travel experience'," ujar Head of Digital and Channel Management Consumer Banking ANZ, Rudy Hamdani, Kamis (12/3).

Agar pengembangan digital berjalan baik, lanjut dia, Bank ANZ akan melakukan edukasi secara intensif kepada nasabah untuk menghindari kejahatan melalui dunia maya. Selain itu Bank ANZ juga membentuk tim untuk menghindari terjadinya hal negatif pada nasabahnya.

"Layanan digital memang dihadapi semua perbankan, maka itu kita melakukan edukasi, salah satunya menghimbau agar nasabah tidak memberikan data apa pun ke pihak lain selain kepada Bank ANZ,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan aktif memberikan informasi kepada nasabah terkait tempat-tempat yang dinilai tidak aman dalam melakukan transaksi secara "online". Dengan demikian, diharapkan masalah kejahatan perbankan di dunia maya dapat diminimalisir.

"Bank ANZ juga memiliki sistem 'alert' yang memberikan informasi kebenaran transaksi yang dilakukan nasabah," katanya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati menggunakan fasilitas "internet banking" mengingat mulai munculnya modus kejahatan mencuri data pribadi nasabah (phishing).

"Phising" adalah bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi penting dan sensitif, seperti kata sandi (password) surat elektronik dan kode angka (PIN) kartu kredit, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang terpercaya dalam sebuah komunikasi elektronik seakan-akan resmi.

Ia menambahkan bahwa OJK sudah meminta kepada setiap bank untuk mengaudit ulang pengamanan teknologi informasi yang mendukung fasilitas "internet banking", termasuk melakukan pemblokiran otomatis jika dapat diidentifikasi komputer yang digunakan nasabah terdeteksi bermasalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×