Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank yang sahamnya dikendalikan oleh investor asing masih belum memenuhi ketentuan kewajiban rasio free float atau kepemilikan saham oleh publik minimal sebesar 7,5%.
Di antara bank asing tersebut adalah PT Bank Maspion Tbk (BMAS) dengan rasio free float hanya 1,56%, dan PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC) dengan rasio free float 5,23%.
Terbaru, Bank J Trust Indonesia (BCIC) mengaku tengah mengejar target pemenuhan saham free float 7,5% agar tidak delisting atau hengkang dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Pelaksanaan ini akan dilakukan melalui rights issue pada tahun depan.
Baca Juga: IBK Bank (AGRS) Telah Penuhi Ketentuan Free Float, Kepemilikan Publik Jadi 8,51%
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank J Trust Indonesia, Helmi A. Hidayat menyatakan saat ini perseroan masih menunggu audit akhir tahun. Ia menjelaskan, proses pemenuhan saham free float ini akan dilaksanakan melalui skema rights issue.
"Jadi pemegang saham tidak melepas sahamnya tapi melalui rights issue yang nantinya akan diambil oleh yang ada di pasar sekarang, sepanjang harganya cocok kemungkinan semester I-2025 sudah terpenuhi (ketentuan free float)," ungkapnya kepada Kontan saat acara Public Expose di Jakarta, Rabu (11/12).
Helmi masih belum merinci terkait berapa banyak lembar saham yang akan diterbitkan melalui skema rights issue ini.
Baca Juga: Siap-Siap, 2 Perusahaan Market Cap Jumbo Akan IPO Saham BEI Tahun 2024 Ini
Sementara itu sejumlah bank asing yang baru memenuhi ketentuan free float ada PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS). Terpenuhinya free float dikarenakan adanya transaksi jual beli saham antara Industrial Bank Of Korea (IBK Korea) selaku pemegang saham pengendali dan PT KGI Sekuritas Indonesia.
Direktur Kepatuhan IBK Bank Alexander Frans Rori menyampaikan, komposisi kepemilikan publik atas saham AGRS saat ini telah mencapai 8,51%, dari sebelumnya porsi kepemilikan publik hanya 6,03%.
"Harapan kami dengan terpenuhinya peraturan ini, saham IBK Bank akan semakin likuid, dan keinginan investor untuk berinvestasi di IBK Bank meningkat," ungkap Alex.
Transaksi ini sesuai dengan komitmen IBK Indonesia dan IBK Korea terhadap kepatuhan ketentuan yang ada di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News