Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank peserta Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), tak buru-buru untuk bisa menyalurkan kredit mikro. Pasalnya, program inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini masih dalam tahap uji coba untuk nantinya dievaluasi.
Tengok saja Bank Mandiri. Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri menjelaskan, Laku Pandai Bank Mandiri saat ini status perizinan yang diberikan OJK adalah pilot project, dengan dua lokasi yang disetujui yaitu di Provinsi Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. "Jadi, Bank Mandiri tidak akan langsung menyalurkan kredit," tutur Rohan kepada KONTAN, Minggu (28/6).
Rohan berpendapat, penyaluran kredit di Laku Pandai akan dilakukan pada fase berikutnya setelah Bank Mandiri sudah punya database dan histori nasabah agen dalam jangka waktu tertentu. Adapun nantinya, kata Rohan, agen Laku Pandai akan bertindak sebagai collection mikro dan referensi saja.
Dengan begitu, para agen branchless banking yang direkrut Bank Mandiri hanya akan memfasilitasi layanan tabungan dan e-money e-cash dan penyaluran kredit akan dilakukan. "Dari dua lokasi yang disetujui OJK, kami berharap bisa merekrut 525 agen," imbuh Rohan.
Senada, Bank Central Asia (BCA) juga belum akan menyalurkan kredit di Laku Pandai. Suwignyo, Direktur BCA menyampaikan, program Laku Pandai memang membuka peluang BCA untuk menyalurkan kredit mikro. Tapi, BCA belum akan merealisasikan hal ini.
Menurut Suwignyo, BCA masih mementingkan soal literasi keuangan agar masyarakat Indonesia mengenal layanan bank. "Jadi, tahun ini masih dibilang masih dalam tahap uji coba. Soal kredit mikro nanti dulu, yang penting masyarakat kenal dengan produk bank," ujar dia.
BCA memilih kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai lokasi Laku Pandai. BCA memilih lokasi ini mengingat program Laku Pandai dilakukan langsung oleh kantor pusat, sehingga akses, efisiensi biaya dan kecepatan untuk datang ke lokasi sangat dibutuhkan.
Sedikit berbeda, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mulai mempersiapkan para agennya sebagai refferal kredit mikro. "Prosedurnya sedang kami persiapkan. Agen Laku Pandai kami akan jadi refferal saja bagi unit BRI terdekat," terang Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI.
Artinya, agen tidak langsung menjadi kepanjangan tangan BRI dengan memberikan kredit kepada masyarakat. Yang jelas, rencana tersebut harus dilakukan melalui uji coba terlebih dahulu.
Hingga April lalu, BRI memiliki 20.417 agen Laku Pandai yang disebut BRILink. Tahun ini, BRI menargetkan BRILink mencapai 50.000 agen. BRI meluncurkan program Laku Pandai di Jayapura, Papua akhir Maret lalu. Dari agen-agen BRILink di seluruh Indonesia, BRI menargetkan 84 juta transaksi nasional dengan volume Rp 22,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News