kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Berburu Dana Murah untuk Tingkatkan Simpanan di 2022


Kamis, 16 Desember 2021 / 14:30 WIB
Bank Berburu Dana Murah untuk Tingkatkan Simpanan di 2022
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung mata uang Rupiah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/03/2021.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan nasional menyiapkan strategi untuk meningkatkan portofolio dana pihak ketiga (DPK) tahun depan. Salah satunya, dengan berburu dana murah (CASA) melalui produk tabungan dan giro. 

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk misalnya, menargetkan DPK tumbuh sekitar 13% pada tahun depan. Sementara dari sisi CASA, Direktur Distribution & Ritel Funding BTN Jasmin berharap CASA bisa tumbuh 15%. "Dengan begitu, secara bertahap beban bunga pasti akan turun dari repricing dana - dana mahal deposito yang saat ini belum jatuh tempo," kata Jasmin, Kamis (16/12). 

Untuk tahun depan, bank pelat merah ini bidik kenaikan simpanan ritel dari Tabungan BTN reguler, Tabungan Investa dan Tabungan BTN Siap. Tabungan ini memberikan bonus poin spekta bagi nasabah yang dapat ditukarkan poin dengan berbagai voucher atau barang lainnya.  

Kemudian mendorong program BTN Solusi melalui kerjasama payroll perusahaan yang dilengkapi fasilitas pembiayaan KPR BTN. Alhasil, nasabah dalam bertransaksi dengan mudah melalui fasilitas Mobile Banking yang lengkap. 

Sebaliknya, PT Bank Sahabat Sampoerna justru menargetkan DPK tumbuh secara moderat karena ekonomi dan penyaluran kredit mulai berangsur pulih tahun depan. Walau begitu, CASA ditargetkan tumbuh lebih tinggi dari total kenaikan seluruh simpanan bank. 

Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BBNI) optimistis kemampuan cetak laba pada 2022 meningkat

Berbagai strategi dipersiapkan bank komersil ini. Diantaranya, dengan meluncurkan Sampoerna Mobile Saving, tabungan online Bank Sampoerna pada kuartal pertama 2022 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Direktur Keuangan & Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan, kehadiran layanan ini untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang ingin membuka rekening baru tanpa perlu datang ke kantor cabang. "Mereka tetap dapat menerima kartu ATM yang dapat digunakan di ATM bank manapun secara gratis," kata Henky. 

Pada tahun 2022, Bank Sampoerna masih akan fokus pada pengenalan Sampoerna Mobile Saving, sehingga implikasi pada persentase CASA terhadap keseluruhan dana pihak ketiga belum menjadi prioritas utama.

Sementara PT Bank Central Asia Tbk, akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung layanan digital. 

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn berharap, strategi tersebut dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan tahun depan. 

Baca Juga: Perbankan optimistis kemampuan mencetak laba makin meningkat pada tahun depan

Dari sisi DPK, BCA berhasil membukukan kinerja yang solid pada triwulan III 2021. CASA naik 21,0% yoy mencapai Rp 721,8 triliun per September 2021. Sementara itu, deposito juga meningkat 9,7% yoy menjadi Rp 201,9 triliun. 

Secara keseluruhan, total DPK naik sebesar 18,3% yoy menjadi Rp 923,7 triliun, sehingga mendorong total aset BCA tumbuh 16,5% yoy mencapai Rp 1.169,3 triliun. Pendanaan CASA yang solid ditopang kinerja BCA dalam mempertahankan kekuatan di segmen perbankan transaksi, terutama dalam memperkuat ekspansi ekosistem digital dan basis nasabah. 

"Per September 2021, CASA berkontribusi hingga 78,1% dari total dana pihak ketiga," terangnya. 

Bank swasta terbesar di Indonesia ini juga sudah memproses 45,7 juta transaksi per hari secara rata-rata di sembilan bulan pertama tahun 2021, naik 39,2% dari periode yang sama tahun lalu, yang mana menjadi kenaikan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×