Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank besar masih belum terlalu kencang menyalurkan kredit ke sektor multifinance. Hal ini disebabkan karena risiko kredit sektor ini masih cukup tinggi.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, kredit bank ke multifinance ini dibagi menjadi tiga kategori, yakni kredit ke multifinance yang terafiliasi dengan bank, kredit multifinance yang terafiliasi dengan perusahaan leasing dan kredit multifinance yang tidak terkait bank maupun leasing.
Berdasarkan catatan beberapa bank, kredit ke multifinance yang tidak terkait bank dan leasing mempunyai rasio kredit bermasalah (NPL) paling tinggi dibanding dua kategori lain.
Riduan SEVP Middle Corporate Banking Bank Mandiri mencatat NPL kredit multifinance yang tidak terafiliasi bank dan perusahaan leasing memang lebih tinggi. "Dari tiga kelompok kredit ke multifinance, NPL kredit ke multifinance yang tidak terafiliasi bank dan perusahaan leasing merupakan tertinggi," kata Riduan Selasa (8/5).
Terkait kredit ke multifinance, bank menerapkan manajemen risiko yang cukup bagus. Sehingga secara umum NPL di multinance masih di bawah 2%.
Henry Koenaifi, Direktur Konsumer Banking BCA bilang secara umum NPL ke multifinance masih cukup baik. "Multifinance yang dijalankan oleh eks bankir biasanya mempunyai tata kelola cukup baik," kata Henry, Selasa (8/5).
Haryanto Budi Purnomo, Direktur Bank JTrust Indonesia bilang bank memang perlu meningkatkan manajemen risiko penyaluran kredit ke multifinance.
"Bank yang membiayai multifinance tidak hanya bank besar tapi juga bank kecil BUKU III dan IV," kata Haryanto Selasa (8/5). Dari tiga kelompok multifinance, menurutnya memang yang tidak terkait bank dan perusahaan leasing mempunyai risiko paling tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News