kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank besar membukukan pertumbuhan kontribusi laba dari anak usaha


Minggu, 03 November 2019 / 13:31 WIB
Bank besar membukukan pertumbuhan kontribusi laba dari anak usaha
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi menggunakan mesin anjungan tunai mandiri di Jakarta, Selasa (15/10). Bank-bank besar mendorong pertumbuhan bisnis anak usaha agar menyumbang kontribusi perolehan laba lebih besar.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar terus mendorong pertumbuhan bisnis anak usahanya agar mampu menyumbang kontribusi perolehan laba lebih besar. Sejumlah bank tercatat mampu meraup peningkatan kontribusi laba dari anaknya di triwulan III tahun 2019.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, membukukan kontribusi laba bersih dari anak usaha sebesar Rp 1,24 triliun atau meningkat 39,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Secara total, perolehan laba itu mencapai 10,38% terhadap total perolehan laba bersih BNI di kuartal III tahun ini yang mencapai Rp 11,97 triliun. Sedangkan sumbangsihnya pada triwulan yang sama tahun lalu baru 7,76%.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, secara keseluruhan anak perusahaan BNI mengalami peningkatan kinerja yang cukup positif. "Perkembangan bisnis perusahaan anak yang baik ini salah satunya didorong oleh pertumbuhan kredit BNI Syariah yang mencapai 19,3% dan DPK yang juga tumbuh 11,2%," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/11).

Baca Juga: Sudah tujuh BUMN yang setor modal ke LinkAja, yang lain kapan nyusul?

Sampai dengan akhir tahun, BNI memperkirakan anak perusahaan akan berkontribusi sekitar 10%-11% terhadap laba bersih perseroan. Untuk capai itu, bank pelat merah ini akan terus mengembangkan bisnis anak dengan meningkatkan sinergi dengan induk. Misalnya, optimalisasi Syariah Channeling Office di kantor cabang BNI atau melalui bundling produk anak perusahaan pada setiap transaksi bisnis BNI induk.

Saat ini BNI mencatat punya lima anak usaha. BNI syariah, semisal, tercatat mencatatkan laba bersih Rp 461,9 miliar atau meningkat 50,66% yoy dan total asetnya mencapai Rp 43,9 triliun di kuartal III 2019. Lalu BNI Asset Management mencatatkan laba bersih Rp 11 miliar dengan total aset Rp 135 miliar, laba BNI Sekuritas Rp 16 miliar dengan aset Rp 1,49 triliun di kuartal III 2019.

Kemudian laba bersih BNI Life tercatat Rp 250 miliar dengan jumlah aset Rp 17,4 triliun, dan laba bersih BNI Multifinance Rp 32 miliar dengan jumlah aset Rp 1,72 triliun pada kuartal III 2019.

Baca Juga: Mandiri bakal raup dana segar Rp 20 triliun di tahun depan, ini sumber dananya

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mengalami hal serupa. Per September 2019, seluruh anak usaha Bank Mandiri mencetak laba sebesar Rp 2,4 triliun atau tumbuh 13,3% yoy.

Sementara total laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 20,3 triliun. Dengan begitu, anak usaha menyumbang porsi sebsar 11,8%. Angka itu naik dari periode yang sama tahun lalu dimana perolehan laba bersih anak usaha hanya Rp 1,86 triliun atau berkontribusi 10,3% terhadap perolehan konsolidasian Bank Mandiri.

Panji Irawan, Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, anak usaha Bank Mandiri yang menyumbang kontribusi laba terbesar adalah PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan capaian Rp 872,3 miliar. Lalu diikuti oleh AXA Mandiri Financial Service, Mandiri Tunas Finance, dan Bank Mandiri Taspen.

Bank Mandiri tercatat telah punya 11 anak usaha. Dalam pengelolaan anak usaha itu, Panji bilang, pihaknya akan mengedepankan prinsip sinergi intra-group yaitu pertumbuhan bisnis dilakukan secara bersama-sama dalam group baik pengelolaan infrastruktur, operasional, produk, bisnis, nasabah maupun inisiatif mendorong efisiensi operasional.

Bank Mandiri optimistis bisnis anak usahanya akan terus meningkat sampai akhir tahun terutama dari BSM, AXA Mandiri Financial Service, Mandiri Sekuritas, dan Mandiri Manajemen Investasi, yang masih jadi pemimpin dalam industri masing-masing. " Kami optimistis sampai dengan akhir tahun, anak masih dapat berkontribusi sekitar 9% dari total laba konsolidasi," kata Panji.

Baca Juga: Topang pertumbuhan ekonomi, BI sampai pangkas suku bunga empat kali

Sementara PT Bank Central Asia Tbk ( BCA) mencatatkan kontribusi laba dari anak usahanya sebesar 7% pada kuartal III 2019. Total laba bersih konsilidasi BCA di periode itu mencapai Rp 20,9 triliun. Dengan begitu, sumbangsih anak usaha sekitar Rp 1,46 triliun.

Hera F. Haryn, EVP Sekretariat & Komunikasi Perusahaan BCA mengatakan, kontribusi laba bersih dari anak usaha BCA stabil dibandingkan periode sama tahun lalu.

BCA tercatat telah memiliki sembilan anak usaha saat ini. "Pada kuartal III 2019, BCA Finance tercatat memberikan kontribusi terbesar bila dibandingkan anak usaha yang lain," kata Hera.

Baca Juga: BI: Arus modal asing yang masuk RI Januari-Oktober 2019 mencapai Rp 217 triliun

Hera optimistis anak usaha BCA akan terus berkontribusi positif dalam menghasilkan profit. BCA akan rutin memonitor potensi pasar untuk mendorong bisnis anak usaha khususnya dan BCA pada umumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×