kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank BJB (BJBR) bidik Rp 412 miliar dari private placement


Senin, 19 Agustus 2019 / 17:38 WIB
Bank BJB (BJBR) bidik Rp 412 miliar dari private placement
ILUSTRASI. BANK BJB


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR, anggota indeks Kompas100) siap menggelar aksi penambahan modal tanpa memberikan hak memesan terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement dengan target pengumpulan dana Rp 412 miliar.

Aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi serupa yang sebelumnya telah dilakukan pada akhir 2018. Ketika itu perseroan berhasil memperoleh dana senilai Rp 272 miliar.

Baca Juga: BRI siap suntik modal ventura sebesar Rp 1,5 triliun

“Tahap pertama pada akhir 2018 lalu sudah ada Rp 272 miliar, tahap kedua target kami senilai Rp 412 miliar setidaknya bisa dilakukan akhir tahun ini,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bank BJB Nia Kania di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/8).

Nia menambahkan aksi ini juga kelak akan dieksekusi oleh beberapa Pemerintah Kabupaten (Pemkab)dan Pemerintah Kotamadya (Pemkot) di Provinsi Banten maupun Jawa Barat, terutama yang baru mengalami pemekaran seperti Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Pangandaran.

Sebab mereka belum ikut mengeksekusi dalam private palcement tahap pertama sebelumnya.

Baca Juga: Ini dia empat keunggulan standar QR code

“Kompleksitas prosesnya bukan hanya di bank, karena pemegang saham kami saat ini 75% adalah Pemerintah Provinsi, dan Pemkab/Pemkot. Sehingga mereka butuh untuk menyusun Peraturan Daerah (Perda), APBD, hingga persetujuan legislatif. Bahkan aksi ini juga bisa mundur hingga 2020,” lanjut Nia.

Aksi penambahan modal ini dilakukan perseroan untuk mendorong pertumbuhan kredit. Tahun ini perseroan manargetkan bisa meraih pertumbuhan kredit 10%-11%, dan sebesar 12%-13% pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×