kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bank BTN Menargetkan Kredit Tumbuh 11% pada 2024


Sabtu, 23 Desember 2023 / 06:20 WIB
Bank BTN Menargetkan Kredit Tumbuh 11% pada 2024
ILUSTRASI. Pada September 2023, KPR perbankan tumbuh sampai 12,3%.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) pekan lalu mempertahankan suku bunga acuan untuk memastikan laju inflasi tetap terkendali pada 2024. Di tengah tren suku bunga acuan yang masih tinggi, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimis pertumbuhan kredit pada tahun depan meskipun keputusan BI sangat mempengaruhi suku bunga kredit bank. 

Corporate Secretary BTN Ramon Armando menyatakan, kredit bank akan tumbuh 11% dan masih didominasi oleh kredit pemilikan rumah (KPR). Pada September 2023, KPR perbankan tumbuh sampai 12,3%, meningkat dari Juni 2023 yaitu 10,6%.

"Kami optimistis kredit dapat tumbuh 11% YoY pada tahun 2024, lebih tinggi pada tahun 2023. Hal ini didorong oleh pertumbuhan KPR sebagai motor utama pertumbuhan kredit Bank BTN," kata Ramon kepada Kontan.co.id, Jumat (22/12). 

Baca Juga: DPK Terus Melambat, Tabungan Nasabah di Bank Tergerus untuk Bayar Cicilan Utang

Untuk terus memacu pertumbuhan kredit ini, Bank BTN melakukan serangkaian inisiatif strategi untuk pengembangan 3 sales center pada tahun 2024 dan inisiatif lanjutan dari kredit high yield. Ramon menyatakan bahwa BTN masih akan tetap fokus pada penyaluran kredit pemilikan rumah subsidi maupun nonsubsidi sesuai dengan amanah pemerintah untuk mewujudkan hunian yang layak bagi masyarakat. 

Sebagai informasi, Bank BTN telah menyalurkan KPR Bersubsidi kepada lebih dari 4 juta keluarga yang belum mampu memiliki rumah. Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,71 juta masyarakat yang belum memiliki rumah, terutama yang berada pada kisaran gaji hingga Rp 6 juta rupiah.a

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×