kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank BTN optimistis dapat mengantongi laba Rp 1,1 triliun di akhir 2020


Senin, 03 Agustus 2020 / 15:19 WIB
Bank BTN optimistis dapat mengantongi laba Rp 1,1 triliun di akhir 2020
ILUSTRASI. Gedung?Menara Bank BTN di Jakarta, Selasa (10/12/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimistis pendapatan hingga akhir tahun 2020 melampaui target. Optimisme itu didasarkan pada kinerja di kuartal II 2020 yang di atas target.

Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury, mengatakan, dalam revisi rencana bisnis bank (RBB) di tahun 2020 yang telah diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pihaknya memproyeksikan laba bersih akan ada di kisaran Rp 1,1 triliun sampai Rp 1,2 triliun.

"Kalau kita lihat di kuartal II kita sudah bisa membukukan laba bersih Rp 768 miliar, kita optimis target bisa terlampaui," ujarnya dalam Video Conference di Jakarta, Senin (3/8).

Baca Juga: Bank BTN mengantongi laba Rp 768 miliar di semester I 2020

Optimisme tersebut muncul setelah permintaan pasar mulai menggeliat terutama untuk kredit pemilikan rumah (KPR). Walaupun belum mencapai level sebelum pandemi, pertumbuhannya disebut Pahala sudah positif.

Di sisi lain, pemerintah juga sudah melonggarkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang sedikit banyak akan mendorong aktivitas dan memicu permintaan kredit.

"Kami juga mendapat tambahan stimulus dari KPR SSB (subsidi selisih bunga). Ini juga akan menambah profitabilitas kita," sambungnya.

Baca Juga: 13 Bank Jadi Penyalur Kredit Modal Kerja Korporasi Senilai Rp 100 Triliun

Lalu, dari sisi pendanaan menurutnya perseroan saat ini sudah merekomposisi penggunaan dana mahal guna menekan laju biaya dana atau cost of fund (CoF).



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×