kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Bank buka peluang biayai KUR ekonomi kreatif


Minggu, 20 November 2016 / 17:46 WIB
Bank buka peluang biayai KUR ekonomi kreatif


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bank pemain kredit usaha rakyat (KUR) mempertimbangkan keinginan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) agar ekonomi kreatif menerima penyaluran KUR. Pasalnya, sektor ekonomi kreatif ini berpeluang untuk menerima pinjaman kredit bank dengan syarat risiko rendah dan profit.

Mohammad Irfan, Direktur Mikro dan Bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan, usulan penyaluran KUR untuk ekonomi kreatif terbilang bagus asal usaha itu bersifat produktif dan menguntungkan, sehingga dapat menjadi target sasaran perbankan dalam menyalurkan KUR.

Saat ini, mayoritas aliran KUR BRI ke sektor perdagangan dan ritel karena masih potensial. Bank pelat merah ini menargetkan dapat menyalurkan KUR baik mikro dan ritel hingga Rp 67,5 triliun di akhir tahun 2016. “Kami mencatat telah menyalurkan KUR hingga Rp 60 triliun pada pertengahan November 2016 ini,” katanya, kepada KONTAN, jelang akhir pekan.

Anton Siregar, General Manager Small Business Bank Negara Indonesia (BNI) menyampaikan, potensi ekonomi kreatif sangat besar dan perbankan tentu akan melihat ini sebagai peluang untuk menyaluran KUR. Saat ini, KUR sudah masuk ke sektor kreatif khususnya bidang kuliner, fashion, industri kerajinan dan desain.

BNI memiliki portofolio KUR untuk ekonomi kreatif yaitu sekitar Rp 2,5 triliun sudah masuk di sektor ekonomi kreaktif. Anton bilang, risiko kredit pada ekonomi kreatif cukup terkendali dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada segmen kredit ekonomi kreatif di BNI masih di bawah 2% dari rata-rata NPL pada segmen ini di angka 5%.

Bank berlogo 46 ini menargetkan dapat menyalurkan KUR hingga Rp 11,5 triliun di akhir tahun 2016. Dari target tersebut, BNI telah menyalurkan KUR hingga Rp 10,5 triliun di pertengahan November 2016. Dalam penyaluran KUR, BNI menjalin kerjasama lewat program elektronik warung kelompok usaha bersama (E-Warung KUBE) dengan menggandeng Kementerian Sosial.

Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Perbankan menuturkan, usulan skema penyaluran KUR untuk ekonomi kreatif ini akan dibahas oleh Komite KUR yang diketuai oleh Menteri di pemerintahan Indonesia Darmin Nasution. Nah, pada Komite KUR tersebut akan ditetapkan usulan tersebut.

“Menteri yang membidanginya harus coba menyampaikan ke Komite KUR,” ucap Nelson. Pada dasarnya sektor manapun dengn skala usaha yang kecil dapat menerima pinjaman kredit dari program KUR, karena KUR itu ada subsidi bunga dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×