kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

Bank BUKU 3 akan tetap jadi primadona


Selasa, 18 Agustus 2015 / 20:43 WIB
Bank BUKU 3 akan tetap jadi primadona


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank kelompok BUKU 3 yang bermodal inti Rp 5 triliun - di bawah Rp 30 triliun, berhasil menjadi primadona penyokong pertumbuhan kredit industri perbankan pada semester pertama ini. Ditengah perlambatan penyaluran kredit bank, kelompok ini mampu membukukan pertumbuhan 15, 2% atau menjadi Rp 1.427 triliun.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, salah satu bank BUKU 3 yang mencatatkan kinerja kinclong. Kredit yang disalurkan bank pelat merah tersebut mencapai Rp 126,12 triliun sampai semester pertama tahun ini atau naik 18,33% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Maryono, Direktur Utama BTN mengatakan, pertumbuhan kredit perseroan di atas rata-rata industri perbankan. Hal ini dikarenakan kredit konsumer, seperti kredit pemilikan rumah (KPR), mendominasi portofolio kredit perseroan.

"Kami kan fokus pada KPR, ada program 1 juta rumah yang ikut mendongkrak penyaluran kredit KPR di BTN. Selain itu, kami konsentrasi di segmen kecil dan menengah. Segmen ini terbukti mampu bertumbuh ditengah perlambatan ekonomi nasional," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (18/8).

Di sisi lain, sambung dia, BTN terus memantau risiko kredit macet. Sehingga, tidak melulu kredit jor-joran, tetapi mengesampingkan kualitas kredit. "Makanya, kami beri lagi program bunga 5% dan uang muka 1% untuk KPR dan juga asuransi kredit, agar risiko non performing loan/NPL bisa ditekan," imbuh dia.

Pada paruh pertama tahun ini, BTN meraup berkah dari pertumbuhan kredit perumahan bersubdisi. Segmen ini membukukan pertumbuhan 21,9% dari Rp 31,1 triliun pada Juni 2014 lalu menjadi Rp 38 triliun pada periode yang sama tahun ini. Porsi kredit perumahan bersubsidi ini sendiri tembus 30,14% dari total kredit perseroan.

Di samping itu, kredit konstruksi BTN juga meningkat hingga 26% pada semester pertama ini atau menjadi sebesar Rp 16,42 triliun. "Kondisi ini membuat kami optimistis bisa meraih pertumbuhan kredit sebesar 18% - 20% pada semester kedua nanti," terang Maryono.

Menurut Dody Arifianto, Ekonom Lembaga Penjamin Simpanan, tren pertumbuhan kredit yang ciamik pada bank BUKU 3 dikarenakan kelompok ini banyak berorientasi pada segmen konsumer. Tidak cuma itu, bank BUKU 3 juga terus memperbesar segmen kredit usaha mikro, kecil dan menengah sesuai anjuran regulator.

"Kalau kredit bank BUKU 3 tumbuh tinggi bagus dong. Toh, kekuatannya kan masih ada untuk menggenjot kredit industri yang sedang melambat juga. Yang penting, mereka menjaga risiko manajemennya, rasio kredit macet dan likuiditasnya juga diperhatikan," tutur Dody.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia, kata Dody, pertumbuhan kredit yang ciamik pada bank BUKU 3 diwarnai dengan tingginya loan to deposit ratio/LDR yang bertengger pada posisi 96,36%. LDR ini tidak jauh berbeda dengan posisi akhir tahun lalu, yakni 96,99%.

"Tetapi, capital adequacy ratio/CAR kan tumbuh juga tinggi ya mencapai lebih dari 22%. Saya kira, kelompok bank BUKU 3 masih boleh lah menjadi primadona seperti ini saat ini pada semester kedua nanti, mereka juga kan bantu kredit industri naik," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×