kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   18,00   0,11%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Bank Bumi Arta mau diakuisisi Sea Group? Simak profilnya


Selasa, 16 Februari 2021 / 15:42 WIB
Bank Bumi Arta mau diakuisisi Sea Group? Simak profilnya


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) dikabarkan tengah diminati Sea Group, induk perusahaan e-commerce Shopee. Sea Group tertarik mengakuisisi bank lagi di Tanah Air setelah menguasai mayoritas saham Bank Kesejahteraan Ekonomi ( Bank BKE). 

KONTAN telah mencoba mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut Wikan Aryono Presiden Direktur Bank Bumi Arta, namun belum ada jawaban. 

Harga saham BNBA meroket sampai menyentuh level auto reject atas (ARA) selama tiga hari berturut-turut sejak Kamis (11/2) pekan lalu. Pada perdagangan Selasa (16/2), saham bank ini ditutup melonjak 24,7% ke level Rp 935. Dalam satu minggu, harga saham BNBA telah naik 93,18%. 

Bank Bumi Arta merupakan kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dengan modal inti di bawah Rp 2 triliun. Per Septmeber 2020, modal intinya baru mencapai Rp 1,46 triliun. 

Sementara aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank umum wajib memiliki modal inti minimum Rp 3 triliun pada akhir 2022 dan itu harus sudah dipenuhi secara bertahap dimana akhir 2021 sudah wajib mencapai Rp 2 triliun.  

Baca Juga: Induk usaha Shoppe bakal ramaikan industri perbankan di Indonesia, simak prospeknya

Berdasarkan laporan bulanan Desember 2020, BNBA tercatat memiliki aset sebesar Rp 7,62 triliun. Kredit bank ini turun 11,4% dari Rp 5,16 triliun pada 2019 menjadi Rp 4,57 triliun pada Desember 2020. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp 5,97 triliun atau naik tipis 0,6% dari tahun sebelumnya. 

Pada akhir 2020, laba bersih yang diraup Bank Bumi Artha hanya Rp 41,3 miliar, turun 20,5% dari Rp 52,08 triliun pada tahun 2019. Perlambatan itu akibat penurunan pendapatan bunga bersih 6,04% year on year (yoy) menjadi Rp 289,29 miliar, melorotnya fee based income dan adanya kerugian penurunan nilai kredit  sebesar Rp 16,26 miliar.

Bank Bumi Arta Tbk berdiri pada 3 Maret 1967 dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. Saat ini, Bank Bumi Arta memiliki 10 kantor cabang, 22 kantor cabang pembantu, 20 kantor kas dan 23 payment points.

Bank Bumi Arta menggabungkan usahanya (merger) dengan PT Bank Duta Nusantara pada tanggal 18 September 1976, sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memperluas jaringan operasional perbankan dan meningkatkan struktur permodalan.

Pemegang saham Bank Bumi Arta yang memiliki saham 5%, antara lain: PT Surya Husada Investment (45,45%), PT Dana Graha Agung (27,27%) dan PT Budiman Kencana Lestari (18,18%). Ketiga pemegang saham ini merupakan pemegang pengendali.

Pada tanggal 18 Mei 2006, BNBA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BNBA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 210.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp160,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada1 Juni 2006.

Per 31 Januari 2021, komposisi kepemilikan saham BNBA terdiri dari PT Surya Husada Investment 45,45%, PT Dana Graha Agung 27,27%, Budiman Kencana Lestari 18,18%, dan publik 9,1%. 

Selanjutnya: Peluang cuan dividen! Cek 13 emiten yang tetapkan cum dividen sepekan ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×