kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank BUMN gandeng fintech untuk salurkan kredit program PEN


Rabu, 14 Oktober 2020 / 15:02 WIB
Bank BUMN gandeng fintech untuk salurkan kredit program PEN
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Strategi bank pelat merah dalam menyalurkan kredit dari penempatan dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) tidak hanya secara konvensional. Namun, bank juga melakukan kerjasama channeling dengan perusahaan fintech dan platform digital lainnya. 

PT Bank Mandiri Tbk misalnya menjalin kerjasama dengan fintech agar penyaluran dana PEN tersebut lebih optimal. Bank ini telah mendapat penempatan dana PEN Rp 10 triliun tahap pertama dan ditambah Rp 5 triliun tahap kedua. Hingga 25 September 2020, perseroan telah menyalurkan kredit program PEN sebesar Rp 39,04 triliun. 

Rully Setiawan Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, mengatakan pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan beberapa fintech saat ini untuk penyaluran kredit program PEN. Diantaranya Investree, Koinworks, Akseleran, Amartha,dan Crowde. "Bank Mandiri akan melakukan penyaluran kredit kepada fintech dengan skema chaneling dalam rangka PEN dengan penyediaan plafond sampai Rp 400 miliar hingga Desember 2020," kata Rully pada KONTAN, Rabu (14/10). 

Baca Juga: BNI Syariah salurkan pembiayaan emas Rp 1,1 miliar per September 2020

Ia menambahkan, skema channeling ini merupakan salah satu langkah strategis Bank Mandiri untuk merealisasikan peran perseroan di tengah kondisi Covid-19 agar bisnis dapat tetap tumbuh secara sustain dan perwujudan komitmen Bank Mandiri dalam membangun ekosistem digital diantara pelaku UMKM. 

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah bekerjasama dengan Gojek, Grab, Shopee, Tokopedia dan Aruna untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) digital dari program PEN. "Hingga saat ini, penyaluran KUR Digital dalam rangka PEN mencapai lebih dari Rp 4 miliar," Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI. 

Sama seperti Bank Mandiri, BRI mendapatkan dana PEN sebesar Rp 10 triliun tahap pertama dan kemudian mendapat tambahan Rp 5 triliun. Dana tahap pertama tersebut telah berhasil di-leverage ke dalam penyaluran kredit lebih dari tiga kali lipat. 

Untuk penyaluran kredit dari tambahan dana PEN tersebut, BRI masih akan tetap berkolaborasi dengan fintech. Terbaru, bank ini menjalin kerjasama dengan platform p2p lending PT Modal Rakyat Indonesia. BRI akan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 30 miliar untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui Modal Rakyat.

Baca Juga: Diakuisisi Korean Development Bank, Tifa Finance resmi ganti nama

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga sudah berkolaborasi dengan Grab, Gojek, Tokopedia dan Shopee untuk menyalurkan KUR dari program PEN. Bank ini menerima dana PEN sebesar Rp 5 triliun dan kemudian mendapatkan tambahan Rp 2,5 triliun.

Sis Apik Direktur Hubungan Kelembagaan BNI mengatakan, kerjasama dengan platform digital dan e-commerce tersebut bukan channeling. BNI hanya mendapatkan data mitra platform tersebut yang memang membutuhkan dukungan permodalan. "Ini bukan channeling karena BNI yang eksekusi langsung ke mitra atau para pelapak di platform tersebut untuk diberikan  kredit," katanya.

Kerjasama untuk penyaluran dana PEN dengan keempat platform tersebut dimulai sejak 23 September. Terhitung sejak saat ini, BNI sudah menyalurkan KUR Rp 65 miliar kepada mitra dari empat platform itu. Sementara hingga 25 September 2020,  BNI sudah menyalurkan kredit dari dana PEN sebesar Rp 18,47 triliun ke lebih dari 75.000 debitur. 

Baca Juga: BI catat kapasitas produksi terpakai pada kuartal III 2020 meningkat

Sis bilang, pemerintah terus mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu, agar ekspansi kredit dapat berjalan dengan masif, salah satunya dengan melibatkan perbankan dengan bekerjasama dengan fintech.

Menurutnya potensi penyaluran kredit dari mitra platform digital itu sangat besar. Sementara untuk kerjasama dengan fintech P2P masih dalam tahap penjajakan. Potensi kerjasama dengan fintech ini tetap terbuka namun membutuhkan waktu untuk koordinasi skema kerjasama dan integrasi sistem. "Saat ini kami melakukan penjajakan dengan Amartha, Tani Fund, Crowde, Danapala, Dompet Kilat," tambah Sis Apik. 

Selanjutnya: Survei BI: Kondisi kegiatan usaha menunjukan perbaikan pada kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×