Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank mencatat perbaikan kualitas kredit di sektor komersial dan menengah. Hal ini berkat beberapa strategi pencegahan intensif yang dilakukan sejak 2016.
Donsuwan Simatupang, Direktur Manajemen Risiko BRI mengakui, non performing loan (NPL) segmen menengah merupakan salah satu penyumbang NPL terbesar.
"Presentase NPL kredit menengah salah satu tertinggi di BRI, hal ini karena segmen tersebut hanya tumbuh 4%-5% dikisaran Rp 20 triliun," kata Donsuwan kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1).
Menutut Donsuwan, tingginya NPL kredit menengah ini karena kualitas debitur memburuk. Selain industri menengah tidak terlalu bisa berkembang disaat ekonomi belum kondusif.
NPL menengah BRI pada 2017 lalu 5,18% atau turun dibandingkan 2016 yang sebesar 7,13%.
Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA mengatakan, saat ini NPL segmen komersial bank sudah cukup rendah. "NPL kami targetkan tahun ini stabil," kata Jahja kepada Kontan.co.id.
NPL komersial Bank Permata juga saat ini diklaim terus membaik. "Strategi kami adalah terus memonitor langkah dan melakukan restrukturisasi," kata Darwin Wibowo, Direktur Bank Permata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News