kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.819   36,00   0,23%
  • IDX 7.202   68,03   0,95%
  • KOMPAS100 1.107   13,01   1,19%
  • LQ45 876   8,72   1,00%
  • ISSI 220   3,35   1,54%
  • IDX30 448   4,85   1,09%
  • IDXHIDIV20 542   6,05   1,13%
  • IDX80 127   1,59   1,27%
  • IDXV30 135   1,38   1,03%
  • IDXQ30 149   1,53   1,04%

Bank CIMB Niaga Catatakan Laba Bersih Rp 3,41 Triliun per Semester I-2024


Rabu, 31 Juli 2024 / 08:08 WIB
Bank CIMB Niaga Catatakan Laba Bersih Rp 3,41 Triliun per Semester I-2024
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang di Bank CIMB Niaga, Jakarta, Senin (15/01). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis kinerja industri perbankan akan positif di tahun 2024 dengan pertumbuhan laba bersih bank bisa tumbuh di kisaran 9-10 persen secara tahunan (yoy). KONTAN/Baihaki/15/01/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) telah membukukan laba bersih konsolidasian senilai Rp 3,41 triliun pada semester I 2024. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sekitar 5,38% jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan laba tersebut justru ditopan adanya penurunan beban pencadangan yang pada separuh pertama tahun ini senilai Rp 874,4 miliar. Beban tersebut mengalami penurunan sekitar 42,43% secara tahunan (YoY).

Di sisi lain, pendapatan bunga bersih yang dicatatkan oleh CIMB Niaga justru sedikit tertekan dengan turun menjadi Rp 6,65 triliun. Padahal, pada periode sama tahun lalu, pendapatan bunga bersih CIMB Niaga mampu mencapai Rp 6,83 triliun.

Memang, kondisi tersebut disebabkan oleh beban bunga yang meningkat dari Rp 4,16 triliun menjadi Rp 5,19 triliun. Pendapatan bunga tetap tumbuh dari Rp 11 triliun menjadi Rp 11,85 triliun.

Baca Juga: Tawarkan Bunga Tetap, Pembiayaan KPR Syariah Meningkat Pesat

Dari sisi fungsi intermediasinya sendiri, CIMB Niaga juga masih mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 5,9% YoY menjadi Rp 217,1 triliun. Meskipun, pertumbuhan tersebut berada di bawah pertumbuhan industri yang mencapai 12% YoY.

Secara rinci, pertumbuhan kredit paling kencang berasal dari pembiayaan syariah yang naik hingga 11,6% YoY menjadi Rp 58,1 triliun. Dilanjutkan, kredit ke segmen UMKM yang tumbuh 10% YoY menjadi Rp 25,4 triliun.

Overall loan kami fokuskan ke UKM yang tumbuh double digit,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan belum lama ini.

Selanjutnya, ada pertumbuhan kredit ritel dan korporasi yang masing-masing hanya tumbuh 5,8% YoY dan 5% YoY. Meski demikian, secara nilai, kredit di dua segmen ini berkontribusi paling besar dengan senilai Rp 73,4 triliun dan Rp 118,3 triliun.

Untuk kualitas kredit yang dimiliki oleh CIMB Niaga juga terliha ada perbaikan di separuh pertama tahun ini. NPL Gross CIMB Niaga di periode ini berada di level 2,1% dari setahun sebelumnya 2,5%.

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) sendiri, CIMB Niaga telah mencatatkan pertumbuhan 6% YoY menjadi Rp 249,8 triliun. Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan dana murah (CASA) yang tumbuh lebih tinggi 7,4% YoY menjadi Rp 162,9 triliun.

Pertumbuhan CASA tersebut tentu juga mendongkrak rasio CASA dari sebelumnya 64,3% menjadi 65,2%. Itu juga berkat semakin bertambahnya jumlah nasabah CIMB Niaga yang hingga semester I-2024 tumbuh 22% YoY.

Baca Juga: Net Interest Margin (NIM) Perbankan Masih Tertekan Hingga Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×