Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Per Maret 2021, modal inti Bank Bengkulu baru tercatat Rp 1,06 triliun. Fanny mengatakan, untuk memenuhi modal inti Rp 3 triliun, kemungkinan perseroan akan melakukan KUB dengan Mega Corpora sebagai solusinya. Hanya saja, hal itu belum dibahas lebih lanjut karena masih fokus menyelesaikan penambahan modal.
Sementara PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) akan kembali melakukan penambahan modal dengan skema rights issue. Bank ini akan melakukan rights issue dengan mengeluarkan saham portepel seri C dengan nominal Rp 50 per saham. Target perolehan dananya sebesar Rp 1,17 triliun yang akan dieksekusi paling lambat pada November 2021.
"Kami akan melakukan PUT VII dimana bookbuilding ditargetkan dilakukan pada Oktober dan eksekusi paling lambat November ini. PUT VI dan PUT VII sudah disetujui pada RUPSLB 2 Oktober 2020 dengan total target perolehan dana Rp 3,04 triliun. Dari PUT VI sudah dapat Rp 1,87 triliun." kata Agus Syabaruddin Direktur Utama Bank Banten pada KONTAN baru-baru ini.
Baca Juga: Uang nasabah Bank Mandiri hilang Rp 128 juta, berikut kronologinya
Pada Januari lalu, Bank Banten telah melaksanakan rights issue (PUT VI) dengan menghimpun dana Rp 1,87 triliun dimana Pemprov Banten lewat PT Banten Global Development (BGD) melakukan injeksi modal Rp 1,55 triliun.
Saat ini, Bank Banten tengah menjajaki kerjasama dengan lembaga penunjang untuk menggelar aksi korporasi tersebut. Menurutnya, Pemprov Banten tetap berkomitmen untuk mendukung proses perbaikan yang dilakukan oleh Bank Banten.
Tentunya, dengan kepemilikan sebesar 78,21% saat ini, Pemerintah Provinsi Banten melalui BGD akan mendukung kesuksesan penyelenggaraan rights issue tahun ini.
Selanjutnya: Pembiayaan syariah dikritik karena mahal, ini perbedaan KPR syariah dan konvensional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News