Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Beberapa bank daerah menargetkan pertumbuhan kredit sindikasi dua digit pada 2017. Hal ini seiring dengan gencarnya proyek infrastruktur pemerintah yang dibangun di beberapa daerah.
Suartini, Direktur Komersial Bank Jabar Banten (BJB) bilang, tahun ini pihaknya memasang target kredit sindikasi tumbuh 15% dari tahun 2016 yang sebesar Rp 1,3 triliun. Tahun ini kredit sindikasi kami mayoritas ada di proyek jalan tol, ujar Suartini kepada KONTAN, Kamis (2/3).
Beberapa pembiayaan jalan tol yang sudah digaet BJB, menurut Suartini, antara lain jalan tol Cipali dan Kanci-Pejagan. Tahun ini, BJB mengincar pembiayaan proyek jalan tol Transjawa.
Sementara Ferdian Satyagraha, Sekretaris Perusahaan Bank Jatim berharap pertumbuhan kredit sindikasi tahun ini tumbuh 18%20%. Utamanya di proyek infrastruktur, terang Ferdian kepada KONTAN, Sabtu (4/3).
Selain proyek infrastruktur, Bank Jatim juga mengincar pembiayaan di beberapa sektor seperti transportasi udara, pendidikan dan kesehatan. Tahun lalu nilai sindikasi Bank Jatim mencapai Rp 1,25 triliun, utamanya proyek jalan tol dan pembangkit listrik.
Tidak mau kalah, Eddie Rizlianto, Direktur Utama Bank Sumut mengatakan pihaknya menargetkan realisasi kredit sindikasi tahun ini mencapai Rp 500 miliar. Kredit sindikasi yang diincar terutama di proyek infrastruktur jalan, pelabuhan, energi dan perkebunan.
Tahun lalu, menurut Eddie, sindikasi Bank Sumut mayoritas di beberapa proyek energi, infrastruktur dan lembaga pembiayaan.
Sedangkan Muhammad Syachroni, Direktur Bisnis Bank Lampung menyebut, pada tahun ini pihaknya akan fokus ke sindikasi kredit infrastruktur proyek anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Tahun lalu kami sudah biayai beberapa sindikasi proyek pembangkit, kata Syachroni.
Di tahun 2016, beberapa bank BPD terlibat sebagai anggota sindikasi kredit. Sejumlah mitra sindikasi BPD itu diantaranya Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News