kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank dan fintech bersinergi, BI optimistis inklusi keuangan bisa capai 75% di 2019


Rabu, 18 September 2019 / 18:14 WIB
Bank dan fintech bersinergi, BI optimistis inklusi keuangan bisa capai 75% di 2019
ILUSTRASI. Ilustrasi Fintech


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis tingkat inklusi keuangan di Indonesia bisa mencapai 75% sampai akhir tahun. Hal ini didorong oleh sinergi perbankan dan fintech dalam memberikan akses keuangan ke masyarakat.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Pungky Purnomo menyebut sinergi antara kedua lembaga keuangan tersebut akan memperkuat sistem ekonomi digital. Sejalan dengan lima visi sistem Sistem Pembayaran (SPI) 2025 untuk memastikan arus digital berkembang dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif.

Baca Juga: Wow, 100 fintech bakal meramaikan Indonesia Fintech Summit & Expo 2019

“Sinergi antara perbankan dan fintech untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai lima visi 2025. Insya Allah dari situ, target inklusi keuangan 75% dapat tercapai di 2019,” kata Pungki di Jakarta, Rabu (18/9).

Itu semua harus dibarengi dengan sistem regulasi yang matang dan upaya mitigasi risiko. Dengan begitu, konsumen bisa merasakan manfaat dari layanan finansial, baik dari bank maupun fintech.

Sampai akhir 2017, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih sebesar 49%. Menurut Pungky, tingkat inklusi tersebut meningkat 10% per tahun dari tahun 2014 – 2017. Dari realisasi itu, diperkirakan akses masyarakat terhadap layanan keuangan juga akan naik di tiap tahun.

“Sampai 2019 sebesar 30%. Jadi dari 49% di 2017 ditambah 30% maka akan menjadi 79% dan nanti akhir Desember 2019 akan sampai segitu,” ungkapnya.

Baca Juga: Beri dukungan tekfin, OJK gandeng otoritas Singapura dan Malaysia

Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) juga berkeyakinan inklusi keuangan di masyarakat juga bisa meningkat. Seiring perkembangan pesat layanan sistem pembayaran uang elektronik.

“Namun yang menjadi tantangan AFTECH bukan hanya pembukaan rekening uang elektronik, tapi juga dipakai untuk transaksi dan mereka mempunyai kualitas keuangan yang baik,” tegas Ketua Umum AFTECH Niki Luhur.

Jadi yang menjadi pekerja rumah sampai akhir tahun bukan hanya target inklusi keuangan 75% kemudian industri fintech langsung bubar. Tapi bagaimana industri melakukan evolusi dalam inovasi serta meningkatkan layanan kepada konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×