Bank Danamon (BDMN) Buka Peluang Penurunan Bunga Kredit Pasca Pemangkasan BI Rate

Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejalan dengan pemangkasan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Juli 2025, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) tengah melakukan pemantauan terhadap potensi penurunan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

Consumer Lending Business Head Bank Danamon, Enriko Sutarto, mengatakan, pihaknya menyambut positif langkah BI memangkas BI Rate.

"Di sisi lain, kami juga terus memantau perkembangan kebijakan moneter ini dan dampaknya terhadap pasar secara keseluruhan," ungkap Enriko kepada Kontan, Jumat (18/7).

Baca Juga: Penyaluran Kredit yang Masih Lesu, Begini Strategi Bank Danamon

Ada pun dalam menentukan suku bunga kredit, termasuk KPR, Enriko menjabarkan bila Bank Danamon mempertimbangkan sejumlah faktor penting, seperti kondisi pasar keuangan dan pergerakan suku bunga acuan.

Hingga Juni 2025, produk KPR Bank Danamon mencatat pertumbuhan 17% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Selain itu, pada akhir Desember 2024, pertumbuhan tahunan KPR Bank Danamon tercatat sebesar 22% YoY dibandingkan pada periode sebelumnya

Saat ini suku bunga KPR floating di Danamon berada di kisaran 12,5% hingga 13%. Bahkan ketika bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Danamon ke-69, pihaknya juga menghadirkan penawaran program suku bunga dengan tingkat bunga fixed yang ditawarkan mulai dari 3,88% tetap selama 3 tahun.

Baca Juga: OJK Restui Bank Danamon Jadi Perusahaan Induk Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia

Meskipun BI Rate telah ketiga kalinya diturunkan sepanjang tahun ini, setelah sebelumnya dilakukan pada Januari dan Mei 2025, masing-masing sebesar 25 bps, hingga saat ini Enriko menjelaskan bahwa bunga KPR Bank Danamon masih terjaga stabil.

"Hal tersebut dicermati dari kondisi pasar properti yang saat ini masih sangat menantang, dipengaruhi daya beli masyarakat, dan kondisi makro ekonomi secara keseluruhan," tambahnya.

Ke depan, dia memproyeksikan bahwa penyaluran kredit KPR akan tetap tumbuh. Pun pertumbuhan bisnis KPR tetap menjadi salah satu fokus utama dalam strategi penyaluran kredit Danamon.

Baca Juga: Bank Danamon Kantongi Restu Jadi Induk Konglomerasi Keuangan MUFG di Indonesia

“Kami memproyeksikan bisnis KPR akan tetap tumbuh, didorong oleh penurunan nilai inflasi yang diharapkan dapat menunjang peningkatan daya beli masyarakat dan memperbaiki permintaan terhadap hunian," lanjutnya.

Terakhir, Enriko berharap kebijakan penurunan BI Rate ini dapat menjadi pemicu permintaan kredit, khususnya di sektor properti, serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Selanjutnya: 5 Peran Penting Ayah Dalam Keluarga yang Tak Boleh Diabaikan

Menarik Dibaca: Samsung Z Fold 6 dengan Layar Dua Mode, Bisa jadi Smartphone Sekaligus Tablet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Keuangan

Laba Bersih Bank Danamon (BDMN) Turun 8,6% pada 2024

Keuangan

Melihat Arah Margin Bunga Bersih (NIM) Usai BI Rate Ditahan, Ini Prospeknya

Keuangan

Bank Danamon (BDMN) Tebar Dividen Rp 113,85 Per Saham, Total Rp 1,1 Triliun

Keuangan

Bunga Kredit Bank Digital Masih Tinggi Meski BI Rate Turun, Ini Penyebabnya

Keuangan

Simak Suku Bunga Deposito BCA, BRI, BNI, dan Mandiri Terbaru Usai BI Rate Dipangkas

Keuangan

Belum Ada Sinyal Perbankan Turunkan Bunga Kredit meski BI Rate Sudah Dipangkas