Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di sepanjang paruh pertama tahun 2025 ini, transaksi digital dicatat terus meroket. Hal ini dapat dilihat dari catatan Bank Indonesia (BI) yang menjabarkan bahwa dari sisi transaksi, pembayaran digital termasuk aplikasi mobile dan internet, pada triwulan-II 2025 tumbuh 30,51% year-on-year (yoy) sehingga mencapai 11,67 miliar transaksi.
Dari pertumbuhan tersebut, volume transaksi aplikasi mobile dan internet meningkat masing-masing sebesar 32,16% yoy dan 6,95% yoy. Ini juga termasuk volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS yang tetap tumbuh tinggi, sebesar 148,50% (yoy), didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Dari sisi infrastruktur, BI catat volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST tumbuh 42,87% yoy sehingga mencapai 1,12 miliar transaksi, dengan nilai mencapai Rp 2.788,31 triliun di sepanjang triwulan-II 2025.
Sejalan dengan ini, capaian transaksi digital PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN salah satu yang melaju kencang. Dari periode semester-I 2025, capaian transaksi digital BTN tumbuh lebih dari 130% secara tahunan yoy, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 184 triliun.
Baca Juga: Penggunaan BNI Mobile Banking Akan Dibatasi, BNI Himbau Nasabah Gunakan Wondr
SEVP Digital Business Bank Tabungan Negara, Thomas Wahyudi mengatakan bahwa pertumbuhan signifikan ini mencerminkan tingginya minat nasabah terhadap layanan digital yang makin meningkat seiringnya waktu.
“Pertumbuhan signifikan ini mencerminkan tingginya minat nasabah terhadap layanan digital BTN yang kian mudah diakses dan beragam, baik di segmen ritel maupun korporasi,” kata Thomas kepada Kontan, Senin (4/8/2025).
Dia mencatat bahwa fitur dengan pertumbuhan transaksi tertinggi antara lain QRIS, diikuti oleh transfer BI-FAST, transfer online, top up e-wallet, serta transfer antar rekening BTN (on us).
Sepanjang semester-I 2025, pendapatan komisi dari transaksi digital mencatatkan pertumbuhan lebih dari 21% secara tahunan. “Peningkatan ini sejalan dengan tren penggunaan layanan digital yang terus menunjukkan pertumbuhan positif dari sisi volume maupun frekuensi transaksi,” tambah dia.
Kinerja tersebut menjadi indikasi bahwa digitalisasi tidak hanya berdampak pada peningkatan aktivitas transaksi nasabah, tetapi juga memberikan kontribusi yang semakin signifikan terhadap pendapatan non-bunga perseroan.
Ke depan, Thomas menjabarkan bahwa BTN memproyeksikan pertumbuhan nilai transaksi digital hingga akhir tahun 2025 berada pada kisaran 35%–40% dibandingkan tahun sebelumnya.
Proyeksi ini seiring dengan tren pertumbuhan yang positif hingga pertengahan tahun, seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi nasabah di berbagai layanan digital BTN.
Baca Juga: Super App Baru Dongkrak Transaksi Mobile Banking BSI dan BCA Syariah di 2024
Setelah itu, transaksi digital PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI tercatat tumbuh positif di semester-I 2025. Meski belum dibeberkan detail jumlah capaiannya, Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, Mesah Roni Ginting, mencatat bahwa capaian volume transaksi digital di BNI yang mengalami kenaikan sampai 42% year-on-year (YoY).
Dia menyebut bahwa capaian transaksi QRIS menjadi fitur transaksi digital dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 191% YoY di periode semester-I 2025 ini.
Lebih dalam, Mesah menjabarkan jika dari capaian transaksi digital BNI di periode ini berhasil menyumbangkan lebih dari 18% dari total pendapatan fee based income atau pendapatan komisi bank di Semester-I 2025.
Mesah memaparkan bila ke depan pihaknya bakal terus optimistis pertumbuhan transaksi digital terus ngebut. “Sampai dengan akhir tahun 2025, BNI memproyeksikan pertumbuhan transaksi digital akan tumbuh sesuai tren positif dengan diproyeksikan masih agresif,” kata Mesah kepada Kontan, Selasa (5/8).
Untuk diketahui sejak diluncurkan pada Juli 2024, wondr by BNI mencatat peningkatan signifikan, dari 1 juta pengguna menjadi 8,6 juta pengguna per Juni 2025, dengan nilai transaksi naik 16 kali lipat menjadi Rp 649 triliun dan jumlah transaksi mencapai 702 juta. Hal tersebut mencerminkan peningkatan kepercayaan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menggunakan wondr by BNI.
Kanal mobile banking BNI secara keseluruhan mencatat transaksi Rp 1.188 triliun atau tumbuh 68% YoY. Sementara itu, BNIdirect mencatat pertumbuhan nilai transaksi 31,1% YoY menjadi Rp 5.246 triliun per Juni 2025, dan volume transaksi naik 22,1% menjadi 717 juta. Transaksi dari klien korporasi menyumbang 78% dari total nilai transaksi, tumbuh 37% YoY.
Senada seirama, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA juga mencatatkan pertumbuhan meski belum sekencang lainnya. Pada sepanjang semester-I 2025, frekuensi transaksi yang diproses BCA naik sebesar 19% year-on-year (YoY). Pada saat yang sama, nilai transaksi mobile dan internet banking yang diproses BCA tumbuh 12% YoY.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mencatat, pertumbuhan tersebut turut mendorong pendapatan non-bunga BCA naik sebesar 10,6% YoY, menjadi Rp 13,7 triliun di semester I-2025.
“Aplikasi myBCA dan BCA mobile turut berkontribusi terhadap pertumbuhan transaksi digital, serta pendapatan berbasis komisi,” kata Hera
Sebagai informasi, menilik laporan keuangan BCA, pendapatan non-bunga atau komisi dibukukan sebesar Rp 14,13 triliun di semester I-2025. Nilai ini meningkat 10,57% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 12,77 triliun.
Ada pun pendapatan bunga bersih atawa net interest income (NII) tumbuh 7% YoY jadi Rp 42,5 triliun. Sementara itu, total pendapatan operasional BCA mencapai Rp 56,2 triliun, meningkat 7,8% dari periode yang sama tahun lalu.
Tak ketinggalan dari ketiga itu, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk atau BRI mencatatkan pertumbuhan. Dari sisi ritel, super apps BRImo menunjukkan pertumbuhan. Pada semester-I 2025, jumlah pengguna BRImo meningkat 21,2% secara year on year (yoy) menjadi 42,7 juta pengguna. Adapun volume transaksi BRImo naik 25,5% yoy menjadi Rp3.231,7 triliun.
Pun, volume transaksi business merchant BRI meningkat 27,2% yoy menjadi Rp 105,5 triliun. Volume transaksi QRIS di BRI meningkat sebesar 142,9% yoy menjadi Rp 37,2 triliun.
Selanjutnya: OJK Terima 24.975 Pengaduan Melalui APPK per Juli 2025
Menarik Dibaca: 4 Zodiak yang Paling Cocok dengan Leo, Couple Goals Banget!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News