kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Bank Digital Mulai Melirik Penyaluran Kredit Segmen UMKM


Senin, 19 Agustus 2024 / 07:00 WIB
Bank Digital Mulai Melirik Penyaluran Kredit Segmen UMKM
ILUSTRASI. Sejumlah bank digital kini mulai melirik penyaluran kredit kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). KONTAN/Baihaki/29/7/2024


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank digital kini mulai melirik penyaluran kredit kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini seiring dengan langkah pemerintah yang menargetkan porsi kredit UMKM perbankan bisa mencapai 30% pada 2024.

PT Bank Raya Indonesia, misalnya. Sebagai bagian dari BRI Group, Bank Raya berkomitmen untuk terus berperan mengembangkan UMKM di Indonesia. 

Per Juni 2024, kredit UMKM Bank Raya tercatat sekitar Rp 2 triliun atau sekitar 30% dari total kredit.

Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi menjelaskan, salah satu pendorong pertumbuhan bisnis digital Bank Raya adalah melalui sinergi dengan BRI Group, di antaranya melalui ekspansi Pinang Dana Talangan, yang menyasar pada Agen BRILink.

Baca Juga: Bank Digital Rajin Salurkan Kredit ke Segmen UMKM

Pada semester I-2024 tercatat telah menyalurkan kredit sebanyak Rp 7,2 triliun atau tumbuh 58,9% secara tahunan atau year on year (yoy) kepada kurang lebih 32.000 agen BRILink dan Agen Pegadaian. Adapun untuk posisi akhir kuartal 2-2024 tercatat outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp 490 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 177,4% yoy.

"Bank Raya juga mengembangkan bisnis UMKM-nya melalui pemberdayaan Cluster unggulan, utamanya di lingkungan Community Branch Bank Raya yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar wanita yang akrab disapa Tiwi kepada kontan.co.id, 

Tiwi menjelaskan, skema penyaluran kredit UMKM di Bank Raya masih didominasi dengan penyaluran kredit secara digital, langsung kepada para nasabah melalui pemanfaatan sinergi di dalam BRI Group. 

Bank Raya juga tetap melihat potensi bisnis dari kolaborasi dengan fintech, dan melalui produk Pinang Connect, Bank Raya melakukan channeling pinjaman berupa penyaluran kredit digital untuk kegiatan produktif para debitur fintech.

Walau demikian, Bank Raya menumbuhkan portofolio kredit channeling dengan hati-hati. Pada posisi Juni 2024, outstanding kredit channeling sekitar Rp 200 Miliar, tumbuh sekitar 27% yoy

"Bank Raya masih optimistis bahwa tren penyaluran kredit UMKM akan terus bertumbuh positif mengingat komitmen dan strategi Bank Raya yang terus berfokus pada pengembangan UMKM melalui solusi perbankan digital yang inovatif," ucapnya.

Lebih lanjut Tiwi menjabarkan, berbagai strategi untuk meningkatkan layanan dan ragam produk untuk memenuhi kebutuhan UMKM terus dilakukan Bank Raya, seperti inovasi produk kredit digital melalui pengembangan Pinang Dana Talangan untuk mendukung transaksi keagenan, Pinang Performa maupun Pinang Maksima yang dapat digunakan untuk melayani kebutuhan modal kerja pengusaha UMKM.  

Selain itu, inovasi dalam hal simpanan digital juga terus dilakukan seperti pembuatan Saku BIsnis yang akan mempermudah pengusaha UMKM untuk mengelola keuangan usahanya, karena terpisah dengan pengelolaan keuangan pribadi, namun dapat diakses dengan mudah melalui gawai yang sama.

PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) juga gencar menyasar pasar UMKM. Per Juni 2024, komposisi pembiayaan UMKM adalah 51% dari keseluruhan penyaluran pinjaman Amar Bank, yang sejauh ini lebih tinggi dari rata-rata industri.

Baca Juga: Transaksi Digital Bank Syariah Melesat

Senior Vice President Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan, pencapaian ini salah satunya di dorong oleh berbagai inovasi teknologi dan digital yang dikembangkan oleh Amar Bank.

"Terkait target, Amar Bank menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit year-on-year minimal 20% hingga 30%. Target ini secara gradual akan dievaluasi setiap kuartal berdasarkan perkembangan internal dan permintaan dari masyarakat," kata David. 

David menjelaskan, Amar Bank juga tetap berdedikasi menyediakan solusi keuangan digital yang inovatif, menjalankan penyaluran pinjaman secara prudent, serta berkomitmen mendukung sektor UMKM yang masih terbatas aksesnya terhadap layanan keuangan.

"Pengembangan solusi digital UMKM yang sedang dikembangkan Amar Bank mendorong kami terus meningkatkan kemampuan untuk personalisasi layanan yang lebih baik kepada nasabah dengan pengelolaan transaksi keuangan dengan aman," ucap David. 

Di luar aplikasi perseroan, pihaknya juga terus membangun ekosistem melalui inovasi embedded banking dengan menggandeng mitra-mitra terpercaya. 

Inovasi ini memungkinkan berbagai platform digital  yang utamanya bukan dari sektor perbankan namun banyak melayani UMKM, seperti e-commerce, fintech peer-to-peer lending dan perusahaan logistik, dapat mengintegrasikan layanan perbankan digital ke dalam platform mereka.

Menurut David, inovasi ini bertujuan tidak hanya untuk mengembangkan bisnis UMKM melalui pembiayaan, namun juga memberikan solusi perbankan bagi UMKM pengguna platform digital untuk memudahkan manajemen bisnis mereka lebih efektif dan efisien.

Di sisi lain, PT Bank Neo Commerce (BNC) berharap dapat memainkan peran sebagai bank dengan layanan digital yang turut aktif membantu dalam memberdayakan para pelaku UMKM melalui produk dan layanan keuangan yang di tawarkan, maupun melalui mitra-mitra strategis.

Eri Budiono, Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk menjelaskan, porsi penyaluran kredit BNC untuk UMKM masih tergolong kecil karena saat ini BNC fokus untuk meningkatkan kualitas kredit dan membangun kapabilitas yang mumpuni dalam melayani kebutuhan kredit ke berbagai segmen.

"Maka dari itu, kami berharap dapat memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia melalui penyaluran kredit kepada para pelaku UMKM yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha mereka. Salah satu bentuk perwujudannya, salah satu layanan paling awal yang tersedia di aplikasi neobank milik BNC adalah Neo Bisnis," ungkap Eri.

Neo Bisnis merupakan layanan untuk menjawab kebutuhan pemilik usaha, utamanya UMKM untuk membantu memajukan UMKM dengan memberikan layanan dan produk keuangan sesuai dengan kebutuhan UMKM, yaitu memberikan layanan akun rekening khusus UMKM untuk transaksi dan menerima pembayaran, dan pemberian akses pada kredit.

Eri menyebut, kedepannya dalam beberapa tahun mendatang, porsi penyaluran kredit kepada UMKM akan meningkat sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan pelaku UMKM akan akses kredit.

Dalam portofolio kreditnya, Bank Neo Commerce menawarkan produk Neo Pinjam yang merupakan produk direct loan yang ditawarkan BNC melalui aplikasi neobank bagi nasabah perorangan dan UMKM. Nasabah dapat mengajukan pinjaman dengan limit maksimal Rp 15 juta dengan tenor mulai dari 2 hingga 12 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×