Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Dinar Indonesia Tbk (Bank Dinar) masih terus berupaya agar proses merger dengan Bank Oke Indonesia dapat berlangsung di tahun 2018.
Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar mengatakan, merger diperkirakan akan terjadi pada akhir semester I 2018 atau di awal semester II 2018. Sebagai informasi, rencana merger dua entitas perbankan ini sudah direncanakan dari pertengahan tahun 2017 namun harus mundur hingga tahun 2018.
“Kendala sejauh ini tidak ada. Harus diundur karena ada beberapa persyaratan yang harus di lengkapi dahulu,” ujar Hendra kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1).
Hendra menjelaskan, nantinya apabila merger ini sudah rampung, akan ada keuntungan yang didapatkan seperti bank akan naik kelas ke buku II yang menjadikan ekspansi bisnis menjadi lebih luas. Selain itu, bank bisa jadi bank devisa dengan layanan digital banking.
Catatan saja, berdasarkan pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Bank Oke Indonesia sebelumnya merupakan Bank Andara. Perubahan nama ini terjadi setelah investor Korea Selatan yaitu APRO Financial Holding (APRO) mengakuisisi 99% saham Bank Andara.
Tercatat APRO juga melakukan perjanjian pembelian 77,3% saham Bank Dinar. Dalam rencana ke depan, APRO ingin menggabungkan Bank Oke Indonesia dengan Bank Dinar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News