kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Bank Dukung Keputusan Pemerintah yang Tambah Kuota FLPP Jadi 350.000 Unit


Jumat, 01 Agustus 2025 / 06:30 WIB
Bank Dukung Keputusan Pemerintah yang Tambah Kuota FLPP Jadi 350.000 Unit
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Andry Denisah/nym. Pemerintah menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit pada tahun ini.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit pada tahun ini. Padahal sebelumnya, kuota yang ditetapkan ialah 220.000 unit.

Mengenai hal ini, PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN, sebagai bank penyalur terbesar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), turut mengapresiasi langkah pemerintah ini. Menurut BTN, penambahan kuota FLPP menjadi 350.000 unit pada tahun 2025 ini bertujuan untuk mempercepat penyerapan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Langkah ini membantu BTN dalam dukungannya terhadap program pembangunan perumahan nasional yang diusung pemerintah dan diharapkan dapat mengurangi backlog (kekurangan) hunian," kata Sekretaris Perusahaan BTN Ramon Armando kepada Kontan, Kamis (31/7).

Ramon kemudian menjabarkan bahwa pertumbuhan penyaluran FLPP oleh BTN pada sepanjang tahun ini masih menunjukkan tren yang positif. Hingga pertengahan tahun, dicatat realisasi penyaluran FLPP mencapai 94.623 unit.

Baca Juga: Perbankan Genjot Penyaluran KPR FLPP

Meskipun target capaian realisasi FLPP bakal ditambah sebab bertambahnya kuota yang diberikan pemerintah, BTN tetap menjaga optimismenya untuk dapat mencapai target penyaluran FLPP pada tahun ini.

"Hal ini sejalan dengan dukungan berbagai inisiatif termasuk akad massal KPR Subsidi, pembangunan hunian vertikal oleh AlQilaa International Group dari Qatar, serta upaya menjangkau MBR berdasarkan komunitas profesinya atau perusahaan tempat mereka bekerja," tambah Ramin.

Sebagai contoh misalnya ada program rumah bersubsidi untuk tenaga kesehatan, guru/pendidik, dan pekerja industri media yang telah diluncurkan bersama-sama dengan pemerintah.

Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI juga menyampaikan hal yang sama. Direktur Utama Hery Gunardi menyebut bahwa pihaknya senang turut menjadi bagian dalam menyukseskan program pemerintah.

"Oh iya, kami senang bantu program pemerintah. Kan Program 3 Juta Rumah ini mesti diserbu dari semua sisi. Bisa dari FLPP, bisa nanti dari rumah subsidi yang lain. Ini kan ada juga rencana membuat KUR perumahan," kata Hery saat ditemui di Le Meridien Hotel, Kamis (31/7).

Seraya dengan itu Hery juga optimistis penyaluran FLPP bakal bisa mencapai target yang telah disiapkan.

Sebagai informasi sebagai salah satu mitra penyalur FLPP, BRI tercatat telah menjangkau 97.878 penerima manfaat di seluruh Indonesia per Juni 2025, naik 18% dari tahun sebelumnya.

Nilai outstanding yang ada pun mencapai Rp 13,35 triliun, tumbuh 19,51% YoY. Capaian ini turut diimbangi oleh kualitas kredit yang tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang berada di level rendah, yakni 1,1%.

Selain itu, PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta atau Bank BPD DIY juga ikut buka suara. Sebagai salah satu penyalur FLPP, bank ini senantiasa mendukung penambahan kuota FLPP oleh pemerintah.

“Sebagai bank pemerintah kami pasti mendukung program penyaluran KPR bersubsidi. Ini juga selaras dengan misi Bank BPD DIY. Namun demikian untuk penyaluran KPR bersubsidi sangat dipengaruhi ketersediaan lahan dengan harga yang memadai bagi harga KPR itu sendiri,” kata Agus.

Dia mencatat Bank BPD DIY sepanjang tahun 2025 diberikan kuota 140 unit, dan sampai dengan bulan Juni 2025 telah realisasi sebanyak 60 unit penyaluran FLPP. Agus otpimistis, hingga akhir tahun bank bisa memenuhi target kuota yang diberikan. Sebab, dia melihat peminat KPR bersubsidi masih banyak. Walaupun, memang banyak konsumen yang mempertimbangkan lokasi tertentu dengan harga yang lebih terjangkau.

Sementara itu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB menurutkan bahwa pihaknya juga turut mendukung penambahan kuota penyaluran FLPP oleh pemerintah tersebut.

Meski belum mepaparkan total rincian KPR bersubsidi yang telah disalurkan oleh bank ini, Pemimpin Divisi Corporate Secretary Ayi Subarna menilai bahwa pertumbuhan penyaluran FLPP oleh Bank BJB hingga pertengahan tahun masih relatif landai, yang mana kondisi ini dipengaruhi oleh tantangan dari sisi permintaan maupun pasokan.

“Dari sisi permintaan, terdapat pengaruh dari pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di beberapa sektor industri. Sementara dari sisi pasokan, sejumlah pengembang mengalami kendala dalam menyediakan unit rumah siap huni atau ready stock," kata Ayi.

Lantas, di tengah kondisi ini Ayi menyatakan bila Bank BJB masih tetap optimistis target penyaluran akan dapat dicapai melalui strategi edukasi dan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat, peningkatan kolaborasi dengan asosiasi pengembang, serta sinergi pemasaran dengan berbagai instansi.

Baca Juga: Tarif 19% Indonesia Belum Berlaku 1 Agustus, CPO sampai Copper Dapat Tarif Khusus

Selanjutnya: Promo A&W Weekend Deals 1-3 Agustus, Beli Paket Ayam Free Burger & Chicken Chunks

Menarik Dibaca: Promo Merdeka Gokana 1-31 Agustus, 3 Paket Favorit Mulai Rp 49.000-an Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×