kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bank Indonesia percepat ekspansi QRIS, begini kata bankir


Rabu, 21 April 2021 / 18:29 WIB
Bank Indonesia percepat ekspansi QRIS, begini kata bankir
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran dengan memindai kode batang Quik Respon Code Indonesia Standard (QRIS) ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bersikeras untuk mempercepat penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sarana sistem pembayaran. Salah satunya yakni dengan mengeluarkan kebijakan baru, yang diharapkan dapat turut membantu mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, salah satu kebijakan utama bank sentral adalah untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif serta efisien. 

Dus, BI melakukan penguatan kebijakan berupa peningkatan limit transaksi QRIS dari semula Rp 2 juta menjadi Rp 5 juta. Kebijakan peningkatan limit transaksi tersebut akan berlaku sejak 1 Mei 2021.

Selain itu, Perry melanjutkan, juga diterapkan kebijakan penurunan tarif merchant discount rate (MDR) QRIS untuk merchant kategori Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Service Obligation (PSO) dari 0,7% menjadi 0,4%. Berlaku sejak 1 Juni 2021.

Baca Juga: Begini deretan strategi Bank Indonesia dalam mendukung perekonomian Indonesia

"Transaksi sistem pembayaran baik tunai maupun nontunai termasuk digital payment tumbuh positif disertai pesatnya digitalisasi ekonomi dan keuangan," ujarnya, Selasa (20/4). 

Secara umum, Perry menjelaskan, transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh tinggi sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital dan akselerasi digital banking.

"Pertumbuhan tersebut tercermin dari nilai transaksi Uang Elektronik (UE) pada Maret 2021 sebesar Rp 21,4 triliun, atau tumbuh 42,46% secara tahunan," ungkap dia. 

Volume transaksi digital banking juga terus meningkat. Pada Maret 2021 tumbuh 42,47% mencapai 553,6 juta transaksi dan nilai transaksi digital banking yang tumbuh 26,44% secara tahunan mencapai Rp 3.025,6 triliun. 

"Bank Indonesia melalui kebijakan sistem pembayaran terus mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien, antara lain dengan pengembangan fitur QRIS," jelas Perry. 

Hal ini disambut baik oleh pihak perbankan, yang menyebut kebijakan tersebut tentu berpotensi untuk mengakselerasi penggunaan QRIS di Tanah Air. 

Namun, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan berharap limit transaksi tersebut bisa ditingkatkan lagi, agar transaksi pariwisata atau travel bisa ikut menggunakan sarana pembayaran melalui QRIS. 

Pihaknya juga turut menyambut baik kebijakan MDR untuk kegiatan sosial atau donasi yang secara resmi telah dibedakan. Hal itu merupakan langkah yang cukup rasional oleh Bank Indonesia sebagai regulator sistem pembayaran. 

Hanya saja, Lani memandang gap atau jarak MDR antara kartu (debit dan kredit) dan QRIS seharusnya jangan terlalu lebar. 

Baca Juga: Makin ramai, bank hingga fintech kolaborasi berebut pasar digital

"Untuk lebih mendorong semua penyedia transaksi dan memasarkan termasuk meningkatkan awarness penggunaan QRIS sehingga transaksi digital dan cardless (tanpa kartu) bisa lebih cepat terjadi secara nasional," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/4). 

Singkatnya, tingkat MDR QRIS bisa dibuat setara dengan MDR menggunakan kartu, tujuannya agar penyelenggara transaksi dalam hal ini perusahaan penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) dapat lebih ekspansif mengembangkan QRIS. 

"Sebab, jika MDR terlalu kecil dan beda jauh dari MDR menggunakan kartu maka tidak ada insentif untuk mendorong QRIS dan kurang dana pengembangan," terangnya. 

Meski demikian, Lani menjelaskan transaksi QRIS melalui aplikasi digital banking perseroan bertajuk OctoMobile saat ini terus meningkat. Hingga kuartal I 2021 menurutnya transaksi QRIS sudah naik tiga kali lipat secara yoy.

Di sisi lain, Senior Vice President Transaction and Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk Thomas Wahyudi ikut berbahagia dengan adanya upaya akselerasi pengembangan QRIS dari BI. Hal itu menurutnya menjadi momentum bagi Bank Mandiri untuk dapat menyasar segmen usaha yang lebih beragam. 

Apalagi, Bank Mandiri tahun ini menargetkan  perluasan akseptasi QRIS tahun ini dapat mencapai lebih dari 1 juta merchant untuk mendukung gerakan QRIS 12 Juta Merchant oleh Bank Indonesia. Sementara itu, hingga akhir Maret 2021, transaksi QRIS di Merchant Bank Mandiri telah mencapai hampir 700.000 transaksi atau meningkat 95% secara tahunan dengan volume transaksi lebih dari Rp 40 miliar. 

"Saat ini Bank Mandiri juga telah memiliki layanan aplikasi mobile Livin' by Mandiri yang telah memiliki fitur Scan QRIS untuk transaksi di Merchant MPM (Customer scan QR milik merchant) serta fitur MyQR untuk transaksi di Merchant CPM (customer yang menunjukkan QR)," kata Thomas. 

Selanjutnya: Dorong kredit UMKM di tengah pandemi, begini strategi yang dipasang bank swasta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×