Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank J Trust Indonesia Tbk siap memperkuat permodalan. Eks Bank Mutiara ini berencana menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Emiten berkode saham BCIC ini akan menerbitkan saham baru sebanyak 40 triliun saham. Adapun harga pelaksanaannya adalah Rp 0,01 per saham. Dengan demikian, perolehan dana segar manajemen Bank J Trust akan mencapai Rp 400 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi BCIC kepada Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan kemarin (25/9), pihak yang akan mengeksekusi saham non-HMETD itu adalah pemegang saham pengendali BCIC, yakni J Trust Co Ltd dan PT J Trust Investments Indonesia. Kelak, kedua perusahaan itu akan mengambil masing-masing 39,6 triliun saham dan 400 miliar saham seri A BCIC.
"Dana yang diterima akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan bisnis kedepan," tulis manajemen Bank J Trust Indonesia, dalam keterbukaan informasi tersebut.
Bagi BCIC, aksi korporasi kali ini merupakan non-HMETD ketiga kalinya. Sebelumnya, Bank J Trust Indonesia telah menambah modal tanpa HMETD I pada tanggal 30 Desember tahun lalu senilai Rp 300 miliar. Jumlah itu setara 2,93% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 10,22 triliun. BCIC kembali menambah modal disetor tanpa HMETD II pada 30 Maret 2015. Kala itu, nilainya mencapai Rp 300 miliar atau sebesar 2,93% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Nah, kali ini Bank J Trust Indonesia akan menambah modal disetor tanpa HMETD III senilai Rp 400 miliar, yang setara 3,91% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Untuk memuluskan rencana tersebut, BCIC akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Selasa (29/9) pekan depan.
Jika ditotal, maka Bank J Trust Indonesia telah menambah modal tanpa HMETD senilai Rp 1 triliun atau 9,77% dari modal disetor.
BCIC terus berupaya keluar dari keterpurukan. Pada semester pertama tahun ini, BCIC mencatatkan pendapatan bunga bersih Rp 46,72 miliar. Jumlah ini tumbuh 5,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, Bank J Trust Indonesia menderita kerugian bersih senilai Rp 236,39 miliar pada akhir Juni 2015. Di periode sama tahun lalu, bank ini masih mencatatkan laba bersih Rp 15,57 miliar.
Sejak bersalin nama, Bank J Trust fokus membidik kredit UKM dan konsumer. Selain memoles kredit, Bank J Trust tertarik membesarkan bisnis lewat skema anorganik. BCIC ingin mendirikan perusahaan multifinance pada semester kedua tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News