Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Bank Jakarta mendorong penerapan transaksi non-tunai di pasar tradisional berbuah manis.
Bank Jakarta berhasil meraih tiga penghargaan sekaligus dalam ajang Lomba Digitalisasi Pasar yang diikuti oleh sejumlah bank besar, antara lain BCA, Bank Mandiri, BRI, dan BNI.
Ajang tersebut digelar melalui kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, Perumda Pasar Jaya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI).
Baca Juga: Bank Jakarta Distribusi 56.351 Penerima Baru Bansos PKD Pemprov DKI Jakarta
Tujuannya adalah mendorong pasar tradisional bertransformasi menuju sistem pembayaran digital yang lebih cepat, aman, dan transparan.
Dari total 153 pasar yang dikelola Pasar Jaya, sebanyak 20 pasar dipilih sebagai lokasi percontohan. Pemilihan dilakukan secara acak dengan mempertimbangkan klasifikasi pasar (kelas A, B, dan C) serta jumlah pedagang aktif.
Peserta bersaing dalam beberapa kategori, yakni Program Literasi Teraktif, Digitalisasi Keuangan Terbaik, dan Akses Keuangan Termasif.
Bank Jakarta berhasil membawa pulang tiga penghargaan, yaitu:
- Mitra Perbankan Terbaik Kategori Pasar B (Pasar Koja)
- Mitra Perbankan Terbaik Kategori Pasar A (Pasar Mayestik)
- Mitra Bank Literasi Keuangan Terbaik Kedua
Baca Juga: Hadir dengan Nama Baru, Bank Jakarta Catatkan Kinerja Positif di Triwulan II 2025
Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung kepada Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, di Main Hall Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).
Acara ini turut dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jakarta, Yosamartha, serta Kepala OJK Jabodebek, Edwin Nurhadi.
Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam sambutannya menegaskan pentingnya digitalisasi untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional.
“Digitalisasi tidak bisa dihindarkan. Namun, tanpa literasi yang dilombakan, perbankan yang diadu, dan pasar yang diamati, lompatan besar tidak akan terjadi. Nyatanya, pemakaian QRIS meningkat hampir 47%, NPWP pedagang bertambah signifikan, dan transaksi e-commerce naik lebih dari 40%,” ujar Pramono.
Ia juga menekankan bahwa digitalisasi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jakarta.
“Jakarta memberikan kontribusi 16,61% terhadap PDB nasional dengan pertumbuhan 5,18%, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Dengan digitalisasi, copet berkurang, primanisme menyusut, dan pasar Tanah Abang sebagai sentra ASEAN kembali hidup,” tambahnya.
Baca Juga: Bank Jakarta Catat Pertumbuhan Laba Bersih 24,42% pada Kuartal II-2025
Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo menyampaikan apresiasi atas penghargaan tersebut.
“Digitalisasi pasar tradisional kami pandang sebagai bagian dari transformasi ekosistem keuangan Jakarta. Upaya ini bukan hanya memudahkan transaksi melalui QRIS dan EDC, tetapi juga membuka akses formal bagi UMKM. Bank Jakarta berkomitmen menjadikan digitalisasi fondasi pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” tegas Agus melalui keterangan resmi.
Kepala Pasar Mayestik Dewi Ratna Furi juga menyambut baik penghargaan kategori Pasar Digital Terbaik Tipe A.
“Kolaborasi dengan Bank Jakarta adalah langkah strategis agar pasar tradisional tetap relevan di era ekonomi digital. Ini bukan sekadar tren, tapi kebutuhan,” ujar Dewi.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta Arie Rinaldi menegaskan, Bank Jakarta akan terus memperluas kerja sama dengan Pasar Jaya.
“Momentum ini menjadi titik awal untuk memperluas digitalisasi pasar di seluruh Jakarta. Kami yakin dampaknya sangat positif bagi UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkas Arie.
Selanjutnya: Diskon Pajak Rumah Berlanjut pada 2026, Sri Mulyani:Keberpihakan untuk Kelas Menengah
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/8), Provinsi Ini Siaga Waspada Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News